Kamis 17 Jul 2014 13:13 WIB

PGN Menjadikan DKI Sebagai Role Model Kota Gas di Indonesia

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan / Red: Julkifli Marbun
PGN
PGN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) mengadakan pertemuan khusus dengan Plt Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota Jakarta, Rabu, (16/7).  Hadir dalam pertemuan itu Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, Direktur Pengusahaan Jobi Triananda Hasjim, Direktur Teknologi dan Pengembangan Djoko Saputro dan staf PGN.

Dalam pertemuan itu Hendi Prio Santoso menyampaikan progres pengembangan infrastruktur gas bumi PGN di DKI Jakarta dalam menjadikan DKI Jakarta sebagai role model Kota Gas di Indonesia.

Hendi Santoso menjelaskan bahwa hingga saat ini PGN sudah memiliki jaringan pipa distribusi gas bumi di DKI Jakarta sepanjang 701 kilometer. Hingga semester pertama tahun ini, khususnya di DKI, PGN sudah menambah jaringan gas sepanjang 60 kilometer.

Jaringan distribusi di wilayah DKI Jakarta adalah bagian dari jaringan distribusi PGN di Jawa Bagian Barat. Totalnya sepanjang 2.150 kilometer. Adapun panjang pipa PGN secara nasional lebih dari 6.000 kilometer yang membentang di Sumatera dan Jawa.

Hendi menjelaskan bahwa dari sekitar 60 Badan Usaha Hilir Gas yang ada di Indonesia, PGN merupakan satu-satunya Badan Usaha yang mengembangkan infrastruktur gas secara terintegrasi untuk seluruh lapisan masyarakat. Jaringan pipa gas PGN mengalirkan gas untuk berbagai sektor mulai dari sektor rumah tangga, industri, komersial, UKM, listrik dan transportasi.

“PGN tidak hanya mengedepankan usaha niaga semata namun tetap menerapkan konsep pengembangan infrastruktur gas terintegrasi,” kata Hendi Prio Santoso.

Saat ini, jumlah pelanggan PGN di DKI Jakarta sekitar 13.900 pelanggan. Dari jumlah itu, sekitar 13.500 di antaranya adalah pelanggan rumah tangga dan usaha kecil. Adapun jumlah pelanggan PGN secara nasional lebih dari 100.000 pelanggan. “Mayoritas adalah rumah tangga dan pelaku usaha kecil seperti warung bakso, pempek dan lainnya,” kata Hendi.

 

Hendi menjelaskan bahwa saat ini PGN sedang mengerjakan berbagai proyek infrastruktur gas di DKI Jakarta. Proyek itu antara lain pembangunan jaringan gas rumah tangga, pembangunan jaringan gas Ring Line 1 (Muara Karang-Muara Bekasi) sepanjang 45 kilometer, pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan Mobile Refuelling Unit (MRU) atau SPBG bergerak.

Di sektor rumah tangga pada tahap awal ada 5000-7000 rumah yang teraliri pada 2014 ini. Ini adalah bagian dari Program PGN Sayang Ibu, menambah 1 juta sambungan baru gas rumah tangga. Program ini dimulai tahun ini dan berkelanjutan di tahun-tahun selanjutnya.

PGN kata Hendi mendapatkan penugasan dari Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) untuk mengoperasikan jaringan pipa yang dibangun pemerintah berdasar Surat No 7637/93/DJM.S/2014 tanggal 30 Juni 2014.

Ada 5.138 pelanggan rumah tangga yang ditargetkan teraliri gas bumi pada kuartal IV tahun ini. Wilayah itu meliputi Marunda, Tebet Harum, Tebet Berlian, Tsu Chi, Sukapura dan  Tipar Cakung.

Untuk meningkatkan kehandalan penyaluran gas untuk semua sektor, PGN juga sedang membangun jaringan pipa Ringline 1 (Muara Bekasi-Muara Karang) sepanjang 45 kilometer. “Saat ini pembangunan jaringan pipa itu sedang berjalan dan diperkirakan kelar pada awal 2015. Untuk itu kami sangat mengharapkan dukungan semua pihak agar proyek infrastruktur gas untuk kepentingan masyarakat ini bisa segera diselesaikan,” kata Hendi.

Adapun jaringan pipa terkoneksi di masa mendatang yang akan dibangun PGN antara lain Kawasan Industri sekitar Jakarta Utara, Cakung – Cilincing,  Kawasan Berikat Nusantara,  Marunda Center dan PLN Muara Tawar serta Muara Karang Tanjung Priok. Pada tahap awal akan memenuhi kebutuhan industri sebesar

5 – 15 BBTUD. Pasokan gas ke industri itu akan membuat sektor indutsri berkembang dengan kebutuhan dari 50 BBTUD menjadi 65 BBTUD.

Di sektor transportasi PGN menyuplai gas ke 14 SPBG mitra di DKI Jakarta. Selain itu PGN juga mengoperasikan SPGB dan MRU milik PGN sendiri. Untuk mempercepat konversi BBM ke BBG, tahun ini PGN membangun 6 SPBG dan 2 MRU di DKI Jakarta. Dari jumlah itu yang sudah selesai dibangun adalah SPBG Ketapang (Kantor Pusat PGN) yang melayani kendaraan operasional PGN dan MRU Depo B Cawang yang beroperasi Juli 2014 melayani Bus TransJakarta.

Adapun SPBG yang sedang dalam pembangunan adalah SPBG Ancol (kerjasama dengan JEU- BUMD DKI), SPBG MIRA 24, SPBG Kalideres 1, SPBG Pulogebang dan SPBG Kalideres 2. Pembangunan SPBG di DKI itu adalah bagian dari 16 SPBG dan  yang dibangun PGN tahun ini. SPBG/MRU PGN lainnya dibangun di Surabaya, Bogor dan Sukabumi.

PGN juga dipercaya oleh pemerintah untuk mendistribusikan gas untuk transportasi. Penugasan itu diberikan melalui Surat Keputusan Menteri ESDM No.2436/K/15/MEM/2014.

Untuk diketahui, saat ini setiap hari PGN mengalirkan gas ke wilayah DKI Jakarta sebanyak 95 BBTUD atau setara 2,7 juta liter BBM per hari. Ini juga berarti selama ini PGN turut membantu mengurangi kemacetan lalu lintas, karena kalau diangkut dengan truk tangki berkapasitas 10.000 liter, maka membutuhkan 270 truk tangki yang akan menambah padat jalanan di Jakarta.

Kebutuhan gas bumi di DKI Jakarta semakin meningkat dengan adanya program Percepatan SPBG dan Percepatan gas rumah tangga (city gas) Peningkatan infrastruktur gas sangat diperlukan untuk pemerataan penggunaan gas bumi di DKI Jakarta pada khususnya dan wilayah lain di Indonesia. Hal itu, kata Hendi dilakukan untuk mengurangi beban negara akibat impor BBM. Ketergantungan pada impor BBM itu telah menguras devisa negara yang membuat neraca perdagangan Indonesia defisit. Ketergantungan pada BBM impor itu juga menambah beban subsidi energi di APBN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement