Rabu 16 Jul 2014 23:15 WIB

Pelajar dan Ibu Rumah Tangga Paling Banyak Beli Barang Palsu

Pelajar
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pelajar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelajar dan ibu rumah tangga atau IRT merupakan pembeli terbanyak produk-produk palsu, menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP).

Ketua MIAP Widyaretna Buenastuti dalam presentasi hasil survei di Jakarta, Rabu (16/7), mengatakan pelajar adalah pembeli terbanyak untuk produk palsu perangkat lunak (software) dan tinta printer.

Sementara, lanjut dia, ibu rumah tangga merupakan pembeli terbanyak untuk produk palsu pakaian dan barang dari kulit.

"Kedua kategori konsumen tersebut membeli produk palsu yang jumlahnya paling banyak," kata dia.

Dia memaparkan produk palsu yang paling banyak beredar, yakni tinta printer mencapai 49,4 persen, diikuti dengan produk-produk lainnya, yakni pakaian palsu 38,90 persen, barang dari kulit 37,20 persen dan perangkat lunak (software) 33,50 persen.

Sisanya, lanjut dia, kosmetika palsu 12,60 persen, makanan dan minuman palsu 8,50 persen dan produk farmasi palsu 3,80 persen.

Widyaretna menyebutkan untuk kategori konsumen lain yang membeli produk palsu, yakni kosmetika dengan pembeli terbanyak pembantu rumah tangga, produk farmasi (obat-obatan) oleh pembeli tanpa resep dokter dan makanan-minuman oleh anak-anak.

Dia memaparkan para konsumen membeli produk palsu dilatarbelakangi harganya jauh lebih murah dan kualitasnya hampir sama dengan yang asli.

Penelitian yang bekerja sama dengan tim survei Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu melibatkan 591 responden di Jabodetabek dan Surabaya yang meliputi konsumen akhir dan konsumen antara.

Peneliti FEUI Euginia Mardanugraha mengatakan survei tersebut didasarkan kepada persepsi masyarakat tentang barang palsu. Dia mengatakan dasar penelitian tersebut, yakni penelitian Shelley (2012) yang mencatat bahwa nilai perdagangan barang-barang palsu di seluruh dunia pada 2003 sebesar 450 miliar dolar AS, sedangkan pemalsuan obat-obatan mencapai 14 miliar dolar AS.

sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement