Senin 14 Jul 2014 21:47 WIB

Malam Ini ACT Terbangkan Relawan ke Gaza

Rep: dyah ratna meta novi/ Red: Taufik Rachman
Ahyudin, Presiden ACT
Foto: Istimewa
Ahyudin, Presiden ACT

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tim Bantuan Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) memberangkatkan Tim SOS ke Gaza, Palestina malam ini pada pukul 23.00 WIB.

Presiden ACT Ahyudin dalam siaran pers di Jakarta, Senin mengatakan tim tersebut dipimpin oleh Andhika Purbo Swasono bersama dokter Fakhrur Razi.

"Insya Allah, berangkat Senin (14/7) pukul 23.00 WIB, dengan pesawat Quwait Airlines," katanya.

Ahyudin mengatakan, tim pertama SOS Gaza Palestina tersebut akan memasuki Gaza via Jordania, sementara tim lain akan segera diberangkatkan, melalui Turki atau Mesir.

"Tekad kami, Tim bisa masuk ke Gaza secepatnya," katanya.

Upacara pelepasan Tim SOS Gaza Palestina sendiri telah dilakukan Jumat (11/7) di Masjid Raya Istiqlal, Jakarta Pusat.

Ahyudin mengatakan tim SOS Gaza Palestina itu akan menyalurkan bantuan yang diamanatkan bangsa Indonesia kepada ACT untuk warga Gaza.

Dia menambahkan bantuan donasi masyarakat tersebut akan dikonversi dalam wujud paket bantuan pangan, peralatan medis dan obat-obatan dan pengadaan mesin pembangkit energi listrik.

"Kami memohon doa kepada seluruh bangsa Indonesia, semoga misi kemanusiaan yang diemban Tim SOS Palestina dari ACT, bisa berjalan lancar dan semua bantuan kemanusiaan dari bangsa Indonesia, bisa disalurkan dengan baik. Amin," katanya.

Hingga Minggu (13/7) malam, jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel menjadi 170 orang, kata sumber medis dan saksi mata.

Juru bicara Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengatakan lebih dari 10 orang juga cedera dalam tiga serangan udara Israel terhadap Kota Kecil Rafah dan Khan Younis di bagian selatan Jalur Gaza.

"Sejak awal agresi dan serangan udara militer Israel terhadap rakyat kami di Jalur Gaza pada Selasa pagi (8/7), 170 orang Palestina telah tewas dan 1.154 orang lagi cedera. Lebih dari 80 korban tewas adalah warga sipil," katanya seperti dilansir kantor berita Xinhua.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement