Senin 14 Jul 2014 15:18 WIB

SSttt...Ada Satwa Langka di Gunung Salak

Rep: riga iman/ Red: M Akbar
gunung salak
Foto: antara
gunung salak

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Keberadaan satwa langka di kawasan Gunung Salak terekam kamera trap. Satwa tersebut diantaranya macan tutul dan owa Jawa. Salah satu kamera trap yang menangkap gambar tersebut berada di kawasan Chevron Geothermal Salak, Ltd.

‘’Memang benar beberapa waktu lalu ada satwa langka khususnya macan tutul yang terekam di kamera trap,’’ ujar Team Manager Policy, Government, and Public Affair Chevron Geothermal Salak, Gita Fadilah, kepada wartawan akhir pekan lalu.

Menurut Gita, satwa langka macan tutul memang seringkali melintasi kawasan CGS, Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Oleh karena itu CGS memasang pipa dengan pelindung dan penyangga pipa agar tidak menggangu lintasan hewan tersebut.

Gita mengungkapkan, masih adanya macan tutul menunjukkan populasi satwa langka tersebut masih tetap lestari di kawasan Gunung Salak. Selain Macan Tutul, satwa langka lainnya yang ada di kawasan Gunung Salak yakni Owa Jawa dan Elang Jawa.

Sementara itu berdasarkan data dari TNGHS yang diluncurkan pada 2009,  terdapat 280 jenis flora dan fauna terdiri atas mamalia 14 jenis dan burung 66 jenis.

Humas CGS, Reva Sasistiya menambahkan, masih banyaknya populasi Macan Tutul dan satwa langka lainnya merupakan bukti berjalannya program restorasi hutan koridor hutan Halimun Salak.

Di mana, restorasi tersebut menyebabkan populasi satwa langka makin terlindungi. Kegiatan restorasi koridor hutan Halimun Salak ini melibatkan sejumlah pihak seperti warga sekitar dan Balai TNGHS.

Hutan koridor ini merupakan penghubung dua ekosistem pegunungan yakni ekosistem Gunung Halimun dan Gunung Salak serta menjadi daerah pembatas dua wilayah administratif yaitu Kabupaten Bogor dan Sukabumi.

Kawasan ini memiliki nilai keanekaragaman hayati, juga sebagai penyangga ketersediaan air dan penyangga penghidupan masyarakat di wilayah Bogor, Sukabumi, dan Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement