REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Dua guru Jakarta Internasional School (JIS) yang mejadi tersangka kasus kejahatan seksual yang menimpa muridnya datang memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya pada Senin (14/7) pukul 12.15 WIB.
Dua guru JIS, Neil Bantleman (Kanada) dan Ferdinant Tjiong (Indonesia) datang didampingi pengacarannya, Hotman Paris Hutapea dan pengacara JIS, Harry Ponto. Tak hanya itu, sebanyak 30-40 pekerja JIS ikut datang untuk memberikan dukungannya.
"Kami memberikan dukungan kepada teman kami. Semoga dia tetap kuat, bisa menjalani pemeriksaan ini dengan baik. Dan ini bentuk dari kami, support, semoga kebenaran akan muncul ke permukaan. Dan kami harapkan kepolisian bertindak dengan seadil-adilnya," kata salah satu perwakilan pekerja JIS, Teddy di Mapolda Metro Jaya, Senin.
Dia melanjutkan, kedatangannya dalam pemeriksaan ketiga yang dijalani Bantleman dan Ferdinant, sebagai bentuk simpati atas kejadian ini. Para pekerja JIS juga berharap semoga kasus JIS dapat segera terungkap dengan seadil-adil dan sejelas-jelasnya.
"Selama bertahun-tahun kami bersama di tempat kerjaan, di luar jam kerja bersama. Kami sangat sedih sekali dengan apa yang terjadi. Sehingga kami harapkan, tuduhan ini, semoga tidak benar," tutur Teddy.
Sementara itu, para perwakilan dari pekerja JIS yang menunggu di luar unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) meneriakan, "Naga! Naga-naga-naga! Ferdi-Neil be strong! Keep it up! Love you Pak!"
"Naga adalah semboyan JIS, Blue Dragon. Mereka mau menunjukkan dukungan saja. Bukan mau demo. Moral support," kata Harry Ponto.