REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Waketum Golkar, HR Agung Laksono, berjanji tidak akan nyapres bila menjabat sebagai ketum Golkar menggantikan Aburizal Bakrie. Agung akan menunjuk kader Golkar terbaik untuk dipersembahkan kepada rakyat sebagai capres.
Agung bahkan menegaskan bukan saja tidak nyapres, jabatan menteripun tidak akan diambilnya. "Saya fokus di partai saja," imbuhnya, saat bertemu dengan kader Golkar di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (12/7).
Langkah ini diambilnya untuk memperbaiki mekanisme internal partai. Golkar menurutnya membutuhkan perbaikan - perbaikan. Mekanisme pengambilan keputusan menurutnya harus diperbaiki. Kewenangan DPD perlu diperluas. "Fokus di partai saja sudah banyak tenaga habis," paparnya.
Agung menjelaskan biarlah kader golkar yang menjadi menteri. Mereka nantinya lebih banyak fokus kepada program kerakyatan. Sementara ketua umum nantinya lebih fokus pada persoalan internal partai yang kerap menjadi sorotan.
Pihaknya tidak ingin marwah partai hancur karena maraknya gerakan deparpolisasi. Agung ingin memperkuat sistem kepartaian, sehingga pemimpin bangsa dilahirkan dari rahim partai. Bukan sekadar pemimpin dengan kemampuan manajerial baik, tapi juga saleh dan mulia berakhlak.
Semua ini menurutnya hanya mungkin berproses melalui kaderisasi partai. Jangan sampai berdasarkan transaksional, karena inilah yang dinilainya sebagai biang kerok rusaknya demokrasi dan hancurnya marwah partai.