REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cucu KH Hasyim Asy'ary, Aizzudin Abdurrahman mengajak seluruh elemen bangsa untuk berdoa pascapelaksanaan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014 sesuai anjuran para kiai.
"Dewan Khos, Majelis Pendekar Pagar Nusa mengajak seluruh elemen bangsa untuk berdoa, bermunajat memohon kepada Allah agar bangsa Indonesia senantiasa diberikan keselamatan dan pertolongan. Dalam konteks NU kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk menggelar istighosah," kata Ketua Umum PP Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PP PSNU) Pagar Nusa tersebut, Jumat (11/7).
Gus Aiz, demikian Aizzudin disapa di kesehariannya, menambahkan jika ajakan berdoa merupakan saran dan masukan yang disampaikan oleh para ulama, kiai khos, dan masyayikh, yang mencium adanya potensi kerusuhan setelah digelarnya pemilihan presiden sehingga mencederai demokrasi. Apa yang dirasakan para ulama, kiai khos, dan masyayikh, kata Gus Aiz, hendaknya tidak dianggap sebagai hal yang berlebihan, karena faktanya ada sekelompok masyarakat yang sangat berlebihan menyikapi hasil hitung cepat pemilihan presiden yang berpotensi rusuh.
“Kita tidak ingin ada kekacauan masif dan menjadi alasan bagi kekuatan asing masuk dan mengintervensi Pemilu di Indonesia yang ujungnya menyebabkan disintegrasi bangsa. Hendaknya semua rakyat waspada dan siaga menjaga diri, khususnya warga Nahdliyyin," tambahnya.
Sesuai dengan arahan dari Rais ‘Aam dan Ketua Umum PBNU, Pagar Nusa mengajak seluruh elemen bangsa bersabar dan menahan diri, menunggu pengumuman pemenang Pilpres dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kita harus bisa menghormati KPU sebagai lembaga negara penyelenggara resmi pemilihan presiden untuk bekerja menyelesaikan penghitungan suara. Survei cepat yang telah disampaikan belum tentu sesuai dengan hitungan sesungguhnya,” tegas Gus Aiz.
Sebagai wujud nyata atas ajakannya bermunajat kepada Allah, Pagar Nusa sudah mengawali istighatsah untuk keselamatan bangsa pada Kamis (10/7) kemarin. PP PSNU Pagar Nusa menginstruksikan ke seluruh anggota di tingkat wilayah dan cabang untuk mengawal dan melaksanakan pesan para ulama, masyayikh, Dewan Khos dan Majelis Pendekar tersebut.