REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Puluhan ekor anak penyu atau tukik mati di tempat penangkaran Pantai Saba, Kabupaten Gianyar, Bali.
"Kelahiran tukik ini sudah keempat kalinya sejak 2010. Dari 1.500 telur yang ditetaskan kali ini, lahir sebanyak 51 hidup, 37 tukik mati," kata Ketua Kelompok Konservasi Penyu Bali di Pantai Saba, I Made Kikik, Jumat.
Selebihnya, lanjut dia, telur tukik tidak bisa menetas dan hilang karena aksi pencurian karena minimnya alat pengaman.
"Kami sudah berusaha maksimal, hanya puluhan tukik yang bisa diselamatkan. Kendati demikian, kami sangat senang," ujarnya.
Ia mengakui penetasan telur penyu memang sangat sulit dilakukan, apalagi sarana dan prasarana yang tidak memadai.
Sejak binatang langka yang harus dilindungi itu lahir, jelas Kikik, banyak wisatawan yang melintas dan mengunjungi penangkaran yang kondisinya masih sangat sederhana tersebut.
Ia juga mengakui bahwa kelahiran tukik kali ini memang lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Dalam waktu dekat ini, tukik-tukik itu akan dilepas di lautan," ucapnya.