REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara Olvie Atteng mengatakan Pasar Lelang Komoditas Agro (PLKA) ke-4/2014 di daerah tersebut yang menawarkan 13 komoditas mampu menciptakan transaksi senilai Rp14,98 miliar.
"Ke-13 komoditas tersebut adalah beras, cokelat biji, dodol salak, gabah kering panen, gula merah, gula semut, ikan malalugis, ikan betutu, ikan nila, jagung hibrida, dedak padi, salak biji dan telur itik," kata Olvie, di Manado, Kamis.
Olvie menjelaskan dari 13 komoditas yang diperdagangkan dalam PLKA 4 tersebut, paling mendominasi adalah jagung 2.000 ton senilai Rp6 miliar atau 40,03 persen dari keseluruhan transaksi.
"Ternyata pembeli dari luar daerah meminati jagung asal daerah kita karena kualitasnya yang cukup bagus," katanya.
Ia mengatakan untuk cokelat biji dijual dengan transaksi sebesar Rp660 juta, dan beras terjual sebanyak Rp76.500 juta.
"Gabah kering panen mampu menciptakan transaksi senilai Rp60 juta, gula merah Rp167 juta, kacang merah dibeli sebanyak 20 kg dengan harga Rp20.000 per kilogram dan total transaksi Rp400.000, salak biji dan telur itik masing-masing Rp30 juta dan Rp75 juta," jelasnya.
Khusus untuk produk perikanan yang ditransaksikan yaitu ikan malalugis, ikan betutu sebesar Rp544 juta dan ikan nila Rp7,36 miliar.
"Kami berharap petani dan pembeli dapat memanfaatkan kegiatan PLKA ini karena akan mempermudah dan mempersingkat mata rantai perdagangan sehingga kedua belah pihak akan sama-sama diuntungkan," katanya.
Selama 2014, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut berencana menggelar PLKA sebanyak 12 kali. "Kami targetkan transaksi meningkat 20 persen dari target tahun lalu," katanya.