REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara dengan kapasitas 2x200 Mega Watt (MW) direncanakan beroperasi pada bulan Oktober 2014.
"Pembangkit listrik tersebut, saat ini masih tahap menjalani pengujian setelah selesai dibangun," kata Direktur Utama PLN, Nur Pamudji di Medan, Selasa.
Dirut PT PLN berada di Kota Medan menjadi saksi dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Medan atas perkara pekerjaan peremajaan Life Time Extension (LTE) Gas Turbine GT 2.1 dan GT 2.2 PLTGU Blok II Belawan.
Pengujian PLTU Pangkalan Susu itu, menurut dia, memerlukan waktu beberapa bulan dan kalau sudah selesai dan dianggap sukses, baru bisa dioperasikan.
"PLTU Pangkalan Susu nantinya dapat membantu pasokan listrik di Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara yang selama ini sering terjadi pemadaman," ucap dia.
Pamudji menyebutkan, mengenai pemasangan transmisi dari PLTGU Pangkalan Susu ke Binjai sudah dapat diatasi, karena hal ini menyangkut masalah sosial.
Namun, pihak PLN sudah dapat menyelesaikan kendala tersebut, setelah adanya pembicaraan dengan warga masyarakat.
"Sekarang sudah selesai dan tidak ada permasalahan lagi, dan pembangunan PLTGU Pangkalan Susu berjalan lancar," kata orang pertama di PT PLN tersebut.
Dia menyebutkan, pengujian PLTGU Pangkalan Susu, masih terus dilakukan dan tumpukan bahan bakar batubara masih kelihatan di lokasi pembangkit listrik tersebut.
"Pengoperasian PLTU Pangkalan Susu, pada Oktober tahun ini baru satu unit dulu, yakni dengan kapasitas 200 megawatt (MW),dan diharapkan dapat mengurangi defisit listrik di wilayah Medan, Sumatera Utara," kata Dirut PLN.