Selasa 08 Jul 2014 14:49 WIB

Pemerintah Tak Serius Kelola Air Bersih Jakarta

Rep: Niken Paramita/ Red: M Akbar
Air bersih (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Air bersih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasokan air baku untuk kebutuhan air bersih di Jakarta saat ini kurang terpenuhi. Minimnya sumber air baku ditengarai menjadi alasan utamanya.

Anggota Dewan Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Firdaus Ali, mengungkapkan kebutuhan air bersih di Jakarta dalam setahun mencapai 870 juta meter kubik per tahun. Sementara yang terpenuhi hanya 500 juta meter per tahun.

''Sejak 14 tahun lalu sudah ada rencana untuk menambah sumber air baku. Tapi terbentur birokrasi, pendanaan dan tidak ada keseriusan pemerintah,'' ujarnya kepada ROL, Selasa (8/7).

Diakui Firdaus tidak adanya keseriusan dari pemerintah menjadi faktor utama. Padahal menurutnya masalah air baku ada di ranah pemerintah. Pemerintah terkesan tak peduli dengan kebutuhan air bersih di Jakarta.

''Tidak ada niatan dari pemerintah. Saya sudah berkali-kali berteriak tapi tidak ada tanggapan,'' tambahnya.

Sumber air di Jakarta diperparah dengan fluktuasi air yang tak stabil. Selain itu, Jakarta juga menurutnya sudah berada di tahap krisis air yang cukup parah dengan kualitas air yang semakin buruk.

Karena itu, Firdaus berharap pemerintah bisa melakukan berbagai upaya untuk mencukupi kebutuhan air bersih di Jakarta.

''Pemerintah menyediakan sumber air baku baru, bangun infrastruktur dan penegakkan hukum dari hulu ke hilir. Sehinga air baku kita bisa terlindungi,'' kata Firdaus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement