REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Sumur minyak milik perusahaan migas swasta nasional PT Sele Raya Merangin II di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Sumatera Selatan (Sumsel) meledak dan terbakar. Sampai Selasa (8/7) api masih membumbung tinggi dari sumur minyak tersebut.
“Sampai hari ini api belum bisa dipadamkan. Sekarang sudah dilakukan pengamanan di lokasi sumur minyak tersebut oleh perusahaan dan kepolisian,” kata Kepala perwakilan SKK Migas Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel) Tirat Sambu Ichtijar, Selasa (8/7).
Ia mengatakan manajemen nasional PT Sele Raya Merangin II sudah melaporkan peristiwa tersebut ke SKK Migas. Untuk pemadaman tengah mendatangkan tenaga ahli pemadaman api dari Amerika Serikat.
"Menurut laporan, tenaga ahli tersebut sudah berangkat dari Amerika Serikat menuju Indonesia,” ujar Tirat Sambu Ichtijar yang tengah berada di Jakarta melaporkan peristiwa tersebut ke SKK Migas.
Menurut warga, api yang membakar sumur minyak tersebut cukup besar dan membumbung tinggi ke udara, bisa terlihat dari jarak lebih dari 10 kilometer.
Warga menceritakan, ledakan dan terbakarnya sumur minyak yang berada dalam wilayah Desa Belani, Kecamatan Rawasilir terjadi pada Senin siang (7/7). Kobaran api sumur minyak tersebut dapat dilihat Desa Bingin Teluk yang berjarak lebih dari 10 km dari lokasi kebakaran.
Kepala perwakilan SKK Migas Tirat Sambu mengatakan, belum bisa memberikan keterangan lengkap terbakarnya sumur minyak milik PT Sele Raya Merangin II termasuk penyebabnya.
“SKK Migas Sumbagsel sudah mendapat laporan mengenai kebakaran tersebut dan telah menginstruksikan dilakukan pengamanan lokasi kebakaran,” katanya.
Tirat Sambu juga belum bisa memastikan, apakah sumur minyak yang terbakar dan membakar habis Rig WB 8 milik PT Seleraya Merangin II tersebut merupakan sumur lama atau sumur pengembangan yang baru dilakukan pengeboran.