Selasa 08 Jul 2014 14:08 WIB

Jasa Tukar Uang Mulai Marak

Petugas menghitung mata uang dollar Amerika, di Kantor Bank BRI, Jakarta, Kamis (3/7).(Republika/Adhi Wicaksono).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas menghitung mata uang dollar Amerika, di Kantor Bank BRI, Jakarta, Kamis (3/7).(Republika/Adhi Wicaksono).

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Penyedia jasa penukaran uang di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sejak sepekan terakhir mulai marak, meskipun penukaran uang pecahan untuk berbagai nominal biasanya dilakukan masyarakat mendekati Lebaran.

Berdasarkan pengamatan di kawasan Jalan Sunan Kudus dan Alun-Alun Kudus, Selasa (8/7), penyedia jasa penukaran uang mulai terlihat dengan memajang sejumlah uang dari berbagai nominal mulai Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000 hingga Rp 20.000.

Suminah, salah satu penyedia jasa penukaran uang di Jalan Sunan Kudus, di Kudus, Selasa, mengakui, melayani penukaran uang di Kudus sejak satu pekan yang lalu hingga mendekati Lebaran nanti. "Jasa penukaran uang saat ini jauh lebih murah, dibandingkan mendekati Lebaran nanti," ujarnya.

Pasalnya, kata dia, uang jasa yang diminta kepada penukar untuk setiap kemasan yang berisi 100 lembar untuk berbagai nominal hanya 5 persen. Berbeda ketika mendekati Lebaran, kata dia, uang jasanya dinaikkan menjadi 10 persen untuk setiap 100 lembar.

Ia mengakui, saat ini belum banyak masyarakat yang menukarkan uang, meskipun dalam sehari tercatat antara empat hingga enam orang yang menukar dengan dominasi untuk nominal Rp 2.000.

Untuk menjadi penyedia jasa penukaran uang pecahan, kata dia, dibutuhkan modal hingga Rp 35 juta. Meskipun belum mendekati Lebaran, lanjut dia, untuk mendapatkan uang pecahan dengna nominal Rp 2.000, Rp 5.000 dan Rp 10.000 di Kantor Bank Indonesia di Semarang harus antre lama.

"Bahkan harus menggunakan jasa orang lain dengan membayar Rp 25.000 untuk setiap antrean," ujar Suminah yang memulai usaha penukaran uang sejak empat tahun yang lalu.

Meski demikian, kata dia, keuntungan yang diperoleh cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga selama Lebaran.

Suwarno, penyedia jasa tukar uang yang lainnya mengakui, dirinya melayani jasa penukaran uang di Kudus sudah sejak enam tahun yang lalu. "Hasilnya memang cukup menggemberikan sehingga setiap bulan puasa selalu membuka jasa penukaran uang di Kudus," ujarnya.

Ia mengakui, persaingan menjadi penyedia jasa penukaran uang memang semakin ketat, karena hampir semua yang ada di Kudus merupakan warga Semarang seperti dirinya.

Bahkan, lanjut dia, untuk menukarkan uang pecahan di BI harus antre sejak pukul 05.00 WIB, meskipun kantornya baru dibuka pukul 09.00 WIB. "Banyaknya yang menukarkan, akhirnya dibatasi untuk nominal pecahan tertentu," ujarnya.

Sejak sepekan terakhir melayani penukaran uang, kata dia, belum terlalu ramai karena transaksi dalam sehari berkisar Rp 500 ribuan. "Mendekati Lebaran, biasanya transaksinya bisa naik hingga mencapai jutaan per hari," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement