Selasa 08 Jul 2014 12:57 WIB

Pemuda Muhammadiyah: Maaf The Jakarta Post Tak Sembuhkan Sakit Hati Umat

Karikatur Jakarta Post, edisi Kamis 3 Juli 2014.
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Karikatur Jakarta Post, edisi Kamis 3 Juli 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay mengatakan permintaan maaf The Jakarta Post terkait karikatur yang dimuat pada 3 Juli belum tentu bisa menyembuhkan ketersinggungan dan sakit hati sebagian masyarakat Islam di Indonesia.

"Karena diduga ada unsur kesengajaan. Permintaan maaf belum tentu bisa menyembuhkan ketersinggungan dan sakit hati, apalagi, karikatur itu sudah menyebar ke seluruh belahan dunia," kata Saleh Partaonan Daulay, Selasa (8/7).

Saleh mengatakan dengan tersebarnya karikatur tersebut ke seluruh dunia, maka maksud dan tujuan dari The Jakarta Post sudah tercapai. Karena itu, niatan untuk menarik kembali karikatur itu merupakan sesuatu yang sia-sia.

"Karikatur itu sudah terlanjur menjadi konsumsi dan wacana publik. Aneh di negara yang mayoritas penduduknya Muslim, Islam sering sekali dilecehkan," tuturnya.

Saleh mengatakan unsur-unsur yang terdapat dalam karikatur tersebut sangat jelas mengandung penghinaan terhadap Islam. Pasalnya, simbol dan tulisan-tulisan yang ada di dalam karikatur itu adalah tulisan yang memiliki makna penting dalam akidah Islam.

Kalimat "Laa ilaaha illallaah" di atas gambar tengkorak, misalnya, adalah kalimat yang mengandung kesaksian sekaligus penyerahan diri kepada kekuasaan Allah swt.

"Begitu juga kata-kata Allah dan Rasulullah di dalam lingkaran tengkorak adalah unsur akidah Islam paling fundamental. Seseorang dikatakan beriman sebagai Muslim jika dan hanya jika meyakini Allah sebagai Tuhan dan Muhammad sebagai Rasul," tuturnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement