REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Garuda Indonesia Branch Office Pekanbaru menyatakan akan meninjau kembali sejumlah aturan yang dijalankan perusahaan penerbangan, agar lebih berpihak kepada usaha mikro kecil bidang agen perjalanan di Riau.
"Mungkin ada kebijakan-kebijakan yang belum mengena di 'market' Pekanbaru dan itu yang akan kita evaluasi," ujar General Manager Garuda Indonesia Branch Office Pekanbaru Mohammad R Pahlevi di Pekanbaru, Senin.
Pihaknya sendiri, lanjutnya, termasuk baru dalam menempati posisi sebagai general manager terhitung sejak Maret 2014 di Pekanbaru, sehingga masih perlu banyak belajar termasuk mengetahui kebijakan yang tidak pro terhadap pelaku UKM.
Namun sebagai pimpinan tertinggi Garuda di daerah tersebut, pihaknya tidak lagi membuat promosi khususnya di Pekanbaru karena dengan promosi, maskapai tersebut harus mengeluarkan sejumlah biaya dengan targetnya belum tentu tercapai.
Asosiasi Perusahaan Agen Penjual Tiket Indonesia (Astindo) Riau pekan lalu menilai, maskapai penerbangan plat merah itu belum pro atau berpihak kepada usaha mikro kecil terutama dibidang agen perjalanan yang ada di daerah itu.
"Garuda memberikan potongan harga kepada konsumen hampir sekitar 20 persen, sementara kita agen travel hanya dapat 5 persen dari tiket yang dibeli kosumen. Ini bagaimana," ujar Ketua Astindo Riau, Sutardie.
Padahal, lanjutnya, selama ini mereka selaku "travel agent" telah memberikan kontribusi yang besar dalam mendukung aktifitas dunia usaha khususnya maskapai dengan menjual tiket pesawat sekitar 60 persen.
Tidak semua biro perjalan di daerah itu memiliki modal yang besar, melainkan tergolong usaha mikro kecil dengan modal minim Rp50 juta serta masih banyak merintis usaha, sehingga perlu mendapat perhatian dari maskapai dengan status Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Kemudian Garuda Indonesia dalam melakukan promosi di daerah selalu bergerak sendiri atau tidak pernah menggandeng pihak pelaku usaha mikro dan kecil travel agen terutama yang terjadi setiap tahun.
"Biar bagaimana pun, kita perlu lah diperhatikan sama Garuda yang namanya mitra bisnis. Maskapai mungkin bisa hidup tanpa travel agen, tapi bukan berarti travel agen tidak mendukung mereka dalam penjualan tiket mereka," katanya.