REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Para Rektor dan pimpinan perguruan tinggi (PT) se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan deklarasi seruan pemilihan presiden (pilpres) damai di Balairung Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Senin (7/7).
Terdapat 18 PT se-DIY yang ikut dalam deklarasi tersebut. Di antaranya UGM, UNY,STPN BPN RI, STTNas, UAD, UJB,UKDW, UPN Veteran, UP 45, UII, STIE YKPN, UTY, USD, STMIK AMIKOM, UAJY, Poltekes Kemenkes, UST dan APMD. Hadir juga Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) DIY. Deklarasi seruan pilpres damai tersebut dipimpin oleh Rektor UGM, Pratikno.
Menurut Pratikno, proses pilpres di Indonesia sudah sekian waktu berlangsung. "Kita menyaksikan bagaimana bagaimana proses itu berjalan ketat karena hanya dua calon. Ketegangan sudah terasa sejak beberapa hari terakhir. Karenanya kita harus ikut menjaga Pilpres ini tetap damai, jujur dan adil," katanya.
Menurut dia, saat ini waktunya sangat singkat menuju pilpres tersebut. Karenanya harus dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi semua pihak untuk ikut berperan aktif menjaga pilpres tersebut tetap damai, jauh dari politik uang dan intimidasi.
"Karenanya Kita PT se DIY berkumpul di sini mengajak bangsa Indonesia agar Pilpres jujur dan adil. Kita akan mengawal proses pelaksanaan pilpres maupun pascanya dan meminta semua pihak menghormati hasilnya," ujarnya.
Saat ditanya apakah gerakan tersebut tidak terlambat, Pratikno mengatakan bahwa deklarasi pimpinan PT se-DIY ini merupakan penegasan dari upaya yang selama ini sudah dilakukan. Menurutnya, jaringan akademisi nasional sebenarnya secara sporadik sudah bekerja untuk mengawal proses pilpres tersebut agar tetap damai dan jujur serta adil.
Begitupula dengan komponen akademisi dan mahasisiwa yang juga sudah bekerja melalui beberapa program dan kegiatan. "Ini penegasan komitmen kita bahwa waktu singkat beri kontribusi signifikan," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
