REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Pemprov Kaltim akan merekrut 179 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) melalui tes yang akan digelar pada September mendatang dengan penerapan metode sistem computer assisted test (CAT).
"Sistem CAT merupakan metode seleksi menggunakan software (perangkat lunak), yakni merupakan alat bantu komputer yang digunakan untuk mendapatkan standar minimal kompetensi dasar bagi pelamar CPNS," ujar Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaltim M Yadi Robyan Noor di Samarinda, Sabtu.
Jatah sebanyak 179 CPNS pada 2014 ini merupakan formasi untuk mengisi 129 jabatan yang disiapkan oleh Pemprov Kaltim.
Dari jatah tersebut, kebanyakan untuk mengisi pada formasi tenaga kependidikan, tenaga kesehatan, dan jabatan fungsional tertentu yang mencapai 80 persen. Sedangkan sisanya yang 20 persen untuk jabatan fungsional umum.
Jatah penerimaan CPNS 2014 yang mencapai 179 formasi tersebut mengacu dari usulan Pemprov Kaltim, yakni berdasarkan penataan kebutuhan pegawai negri, Kaltim masih membutuhkan tambahan sekitar 1.901 pegawai hingga 2018 mendatang.
Dari usulan ke pusat yang mencapai 1.901 CPNS itu, disetujui sebanyak 179 CPNS, berdasarkan Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan &RB).
Sedangkan penyusunan 179 formasi CPNS dilakukan berdasarkan nama jabatan, kualifikasi pendidikan, level jabatan, serta penempatan instansi tempat bekerja. Hasilnya, ditetapkan kuota tersebut untuk jabatan yang dianggap paling dibutuhkan.
Terkait sistem CAT yang akan diterapkan dalam tes CPNS, pihaknya mengaku sudah siap karena telah memiliki fasilitas gedung Asessment Centre Kaltim yang dilengkapi ruang CAT.
Gedung itu merupakan instrumen untuk memperkuat kapasitas SDM aparatur guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bahkan gedungnya sudah dioperasikan sejak 17 Pebruari 2014, yakni digunakan untuk menguji sekitar 600 pejabat struktural di Pemprov Kaltim.
Menurutnya, sistem CAT akan dapat mengurangi resiko kecurangan dan menghemat biaya penyelenggaraannya ketimbang menggunakan sistem lembar jawaban komputer (LJK).
Apabila menggunakan LJK, selain biayanya lebih mahal, resikonya juga besar. Sedangkan sistem CAT, selain lebih efisiensi juga dapat menghindari segala bentuk penyimpangan sehingga dia memastikan dalam tes CPNS mendatang akan menggunakan sistem CAT.