Sabtu 05 Jul 2014 16:36 WIB

Puasa, Flu Burung Merebak di Wonogiri

Rep: edy setiyoko/ Red: Damanhuri Zuhri
Flu Burung jenis H7N9.
Foto: drugdiscovery.com
Flu Burung jenis H7N9.

REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI -- Dalam tempo sepekan, tercatat 455 ekor unggas di Dukuh Jatituo, RT 02, RW XII, Desa Kasihan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, ditemukan mati mendadak. Unggas yang mati tersebut, diduga karena kena serangan Flu Burung atau Avian Enfluena (AI).

Catatan 455 ekor unggas tersebut, terdiri dari 390 ekor bebek dan 65 ekor ayam kampung. Dari hasil rapid test dilakukan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Kabupaten Wonogiri terhadap bangkai ayam dan bebak, positif terjangkit Flu Burung.

Serangan AI di Wonogiri, diduga juga menyebar ke manusia. Tercatat tiga orang bocah, serta satu orang lelaki dewasa yang mengalami batuk dan panas. Namun, hingga kini belum dapat dipastikan akibat serangan virus Flu Burung  menjangkiti manusia.

Kepala Disnakperla Kabupaten Wonogiri, Rully Pramono Retno, melalui Kabid Kesehatan Hewan, Surip Surono, menyebutkan, dari 455 unggas yang mati tersebut dimiliki dua orang, Sugeng pemilik bebek dan Suradi pemilik ayam. Sugeng punya 400 ekor bebek, mati 390 ekor. Suradi punya 75 ekor ayam, yang mati 65 ekor.

Kematian ayam tersebut sudah berlangsung sejak sepekan ini. Dan, akhir pekan ini baru dilaporkan. Tim Disnakperla langsung turun ke lapangan melakukan rapid test.

Tapi, pemeriksaan hanya pada bangkai ayam saja. Soalnya, bangkai bebek sudah terlanjur rusak dan tidak dapat dilakukan penelitian. Hasilnya, positif serangan AI.

Kematian 455 ekor unggas ini, menambah catatan unggas yang mati mendadak sejak awal 2014. Berdasar data Disnakperla, awal 2014 hingga kini tercatat 2.036 ekor unggas mati. Seluruh mati mendadak, dan disebabkan virus AI. Kebanyakan unggas yang mati bebek dan ayam kampung.

Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri memberi perhatian khusus warga Dukuh Jatituo, Desa Kasihan, Kecamatan Ngadirojo yang terkena virus AI.

Berdasar pemeriksaan, diketemukan tiga warga sempat bersentuhan dengan unggas mati. Mereka NA, EN dan SA. Ketiganya mengalami batuk panas. Sedang, NA tak menderita apapun, diduga tingkat kekebalan tubuhnya sangat baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement