Kamis 03 Jul 2014 21:21 WIB

Permintaan Buah Lokal Meningkat Selama Puasa

Timun suri untuk berbuka puasa (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Timun suri untuk berbuka puasa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Para pedagang di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Cirebon dan Indramayu, Jawa Barat, mengaku permintaan berbagai jenis buah lokal pada bulan Puasa meningkat dibandingkan hari biasanya.

"Permintaan berbagai jenis buah lokal seperti mentimun suri dan semangka, jeruk Garut, bulan puasa mengalami peningkatan, dibandingkan hari biasanya, kini untuk jeruk Garut kualitas biasanya bisa terjual sekitar 60 kilogram per hari, sebelumnya paling hanya 30 kilogram," kata Yulianto salah seorang pedagang buah di pasar Kanoman Kota Cirebon, Kamis (3/7).

Dikatakannya, bulan Puasa omzet berbagai jenis buah lokal naik hingga tiga kali lipat, sebelumnya harus bersaing dengan buah impor, tapi kini konsumen lebih memilih produksi petani setempat.

"Kualitas buah lokal mampu bersaing dengan buah impor, sehingga mulai diminati konsumen di Cirebon, harapannya terus meningkat sehingga mampu menyerap hasil petani Indonesia," katanya.

Sementara itu Juanda pedagang lain mengaku, bulan Puasa mampu mendorong penjualan buah, sehingga menguntungkan bagi para pedagang buah lokal.

Ia menambahkan, buah biasanya dijadikan makanan pembukan puasa oleh masyarakat Pantura Cirebon, karena mudah diolah dan disantap langsung, selain menyegarkan setelah seharian menahan haus dan lapar.

Omzet penjualan buah seperti pepaya California, naik hingga 300 persen memasuki bulan Ramadan, selain itu melon dan semangka permintaannya cukup tinggi.

Aneka buah yang mengandung air, kata dia, seperti semangkan, melon dan pepaya diminati oleh konsumen di Cirebon, karena udara Pantura panas sehingga konsumen selama bulan puasa pasti naik.

Sementara itu para pedagang kesulitan memperoleh berbagai jenis buah impor, sehingga harganya cukup tinggi, seperti buah peer China dijual Rp 18 ribu per kilogram, sebelumnya hanya dijual Rp 10 ribu per kilogram.

Menghilang buah impor tersebut di pasar tradisional mampu mendongkrak penjualan berbagai jenis buah lokal, seperti pepaya Lumajang, melon Indramayu, semangka, manggu Cirebon.

Faisal, salah seorang pedagang buah lokal di Cirebon kepada wartawan mengatakan, menghilangnya buah impor penjualan buah lokal meningkat memasuki bulan puasa, seperti jeruk Medan, melon, semangka, tapi harganya terus melonjak.

Dikatakan Ir Anang, Kepala Seksi Kelembagaan dan Pengembangan Tani Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Indramayu, kualitas buah lokal seperti semangka dan melon bisa tembus pasar ekspor, kesempatan petani untuk meningkatkan produksi mereka karena buah impor dibatasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement