REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran dagang terbesar Trade Expo Indonesia ke-29 (TEI) 2014 diharapkan mampu mempromosikan potensi produk dan jasa Indonesia sebagai produk yang berkualitas dan berwawasan lingkungan.
"TEI 2014 akan mempromosikan potensi maupun eksistensi keanekaragaman produk dan jasa Indonesia sebagai produk yang berkualitas dan berwawasan lingkungan sehingga pada akhirnya mampu menopang perekonomian melalui peningkatan nilai ekspor nonmigas," kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (3/7).
Pameran yang diselenggarakan pada 8-12 Oktober 2014 tersebut mengambil tema "Towards Green Business" yang sejalan dengan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-2 Pacific Island Development Forum.
"Ekonomi hijau sangat penting bagi ketahanan Indonesia. Ekonomi hijau menjadi sebuah paradigma ekonomi baru yang mempromosikan kemajuan ekonomi tanpa membahayakan kekayaan dan sumber alam kita," kata Bayu.
Bayu menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia telah menjadikan ekonomi hijau sebagai salah satu pilar penting pembangunan berkelanjutan nasional. Untuk itu, TEI 2014 lebih mengedepankan produk-produk ramah lingkungan Indonesia.
TEI 2014 akan digelar di area seluas 40.000 meter persegi, dan diikuti sekitar 2.000 peserta pameran dengan target pengunjung sebanyak 10.000 orang.
Produk-produk yang dipamerkan terdiri dari komoditas ekspor utama, komoditas ekspor prospektif, dan produk ekspor lainnya. Selain produk utama dan prospektif, akan ditampilkan pula produk dari bidang jasa dan tenaga kerja terlatih, seperti jasa konstruksi, jasa profesi, dan hospitality.
"Penerapan teknologi yang ramah lingkungan dan kearifan lokal merupakan kekuatan tersendiri dan menjadi nilai tambah terhadap daya saing produk-produk ekspor Indonesia. Dengan strategi hilirisasi dan penguasaan teknologi tepat guna yang berstandar internasional, diharapkan dapat mendukung perkembangan sektor perdagangan Indonesia ke depan," ujar Bayu.
Pemerintah menganggap TEI 2014 juga merupakan upaya nyata untuk mendukung pencapaian target ekspor Indonesia tahun 2014 sebesar 4,16 persen. Pada 2014-2015 pasar utama ekspor Indonesia diharapkan tumbuh sebesar 4-5 persen, sedangkan untuk pasar prospektif diharapkan tumbuh 6,5-7,5 persen.
"Kita optimistis ekspor produk utama akan tumbuh 5,5-6,5 persen, dan produk prospektif ekspornya ditargetkan tumbuh 9-10 persen," kata Bayu.