Kamis 03 Jul 2014 18:51 WIB

Omzet Pedagang Mukena Meroket

Petugas sedang menata mukena pada etalase di pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (3/7).(Republika/ Tahta Aidilla).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang menata mukena pada etalase di pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (3/7).(Republika/ Tahta Aidilla).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Omzet pedagang mukena muslim di sentra Pasar Raya Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) meroket sejak tiga minggu terakhir.

Utari (31), pedagang pakaian muslim di Pasar Raya Blok B Kota Padang, Kamis (3/7), mengungkapkan, sejak seminggu terakhir memasuki bulan puasa, penjualan mukena mengalami kenaikan.

"Kalau hari normal biasanya terjual tiga atau empat potong mukena, namun kalo Ramadhan ini penjualan meningkat sampai terjual berkisar satu lusin sampai dua kodi perhari," katanya.

Ia menyebutkan selain pembeli umum, kebanyakan pedagang dari daerah lain, seperti Kota Solok, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kepulauan Mentawai yang membeli secara grosiran untuk dijual lagi di pasar lainnya.

Ia mengatakan untuk pembeli dengan grosiran, harga yang ditawarkan lebih murah dibanding pembeli umumnya. Karena pedagang itu membeli secara banyak."Biasanya harganya lebih murah selisih Rp20.000 dibandingkan pembeli yang membeli satuan," katanya.

Ia menyebutkan mukena yang ia jual terdiri dari berbagai jenis, dari yang terbuat dari perasut, sutera dan lyra. Harga yang ditawarkan berkisar Rp 65.000 hingga Rp 1,5 juta per item.

Pedagang laiinya, Darni (45) mengatakan naiknya omzet pedagang mukena di pusat perekonomian di Kota Padang tersebut akibat dipicunya pembelian secara besar-besarang oleh pedagang dari kota lain.

Kebanyakan pedagang dari kota lain itu untuk persiapan menghadapi hari raya Idul Fitri 1435 Hijriah. "Biasanya mereka menjual kembali di pasar kecil didaerah lain diluar Kota Padang" katanya.

Meskipun permintaan mukena mengalami peningkatan, namun ia mengakui dikalangan pedagang belum ada yang menaikan harga mukena tersebut. "Harganya masih normal, kemungkinan naiknya berkisar satu minggu menjelang lebaran," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement