Kamis 03 Jul 2014 13:17 WIB

Menkominfo Mendatang Diminta dari Kalangan Profesional

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: M Akbar
Logo Kemenkominfo
Foto: wordpress.com
Logo Kemenkominfo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Technopreuner Muslim Information Technology Association (MIFTA), Deddy Rahman, mengatakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) pada pemerintahan yang akan datang harus berasal dari kalangan profesional, Kamis, (3/7).

"Kalau Menkominfo diambil dari orang politik tetapi profesional tidak masalah. Namun kalau hanya orang politik, tidak profesional, itu bahaya," kata Deddy.

Menurut Deddy, Menkominfo harus berasal dari tenaga profesional karena masalah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah persoalan teknis.‬ Pengelolaan TIK membutuhkan keahlian khusus, tidak bisa sembarang orang.

Peran seorang Menkominfo, terang Deddy, cukup besar. Ia juga berperan menjadi Chief Information Officer (CIO) yang harus mampu melakukan koordinasi maupun pengawasan TIK  lintas sektoral.

Selain itu, ujar Deddy, Menkominfo harus memahami perkembangan dan kondisi TIK Indonesia saat ini. Namun ia juga memahami TIK di dunia global yang terus berkembang sebab TIK itu mengalami perkembangan terus.

Menkominfo, lanjut Deddy, selain memiliki kemampuan di bidang TIK, juga harus memiliki kemampuan negosiasi di tingkat nasional maupun internasional. Ia juga harus mampu berpikir strategis dan beradaptasi cepat dengan lingkungannya.

"Ini semua harus dipikirkan secara serius oleh presiden maupun wakil presiden yang akan datang. Jika memang ingin mendapat dukungan dari penggiat TIK," kata Deddy.

Sementara itu, Perwakilan dari Dewan TIK Nasional Suhono Supangkat mengatakan, TIK harus dijadikan sarana untuk kemajuan bangsa dan meningkatkan daya saing bangsa.‬ TIK ini bisa diterapkan untuk meningkatkan pengelolaan pemerintahan agar lebih baik, untuk pendidikan.‬

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement