REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kicauan Juru Debat Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Fahri Hamzah yang menyebut janji Capres Joko Widodo sebagai hal 'sinting' dianggap sejumlah pihak keterlaluan. Banyak yang mengritik, termasuk rekannya sesama politikus PKS Hidayat Nur Wahid.
Soal teguran Hidayat terhadap Fahri dibenarkan Tantowi Yahya, politisi Partai Golkar yang juga bagian dari tim pemenangan pasangan kandidat nomor urut satu Prabowo-Hatta.
"Kita sudah tegur (Fahri), kita sendiri sudah bilang jangan bicara seperti itu. HNW (Hidayat Nur Wahid) sudah memberikan sentilan, beliau kan Ketua Fraksi (PKS)," kata Tantowi kepada awak media di Gedung DPR RI, Rabu (2/7).
Tantowi menyadari, persaingan antar kedua kandidat semakin sengit mendekati hari pemilihan, 9 Juli ini. Dia berharap para anggota tim pemenangan Prabowo-Hatta dan pendukung tetap tetap berkampanye secara positif.
"Ini kan situasi memanas, injury time, semua emosi pemain tersulut. Perilaku positif yang ingin kita sebarkan," ujar Tantowi.
Kontroversi pernyataan Fahri Hamzah mencuat setelah anggota Komisi III DPR RI tersebut menulis kicauan kritik terhadap janji Capres Joko Widodo soal 'Hari Santri Nasional' pada akun Twitternya.
"Jokowi janji 1 Muharam hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!" Tulis Fahri melalui akun Twitter @Fahrihamzah.