Rabu 02 Jul 2014 02:44 WIB

UMKM DIY Belum Pahami MEA

Usaha kecil dan menengah (UMKM) di harus siap menghadapi pasar bebas ASEAN (ASEAN Economic Community) 2015
Foto: Antara/Noveradika
Usaha kecil dan menengah (UMKM) di harus siap menghadapi pasar bebas ASEAN (ASEAN Economic Community) 2015

REPUBLIKA.CO.ID,YOFYAKARTA--Kamar Dagang dan Industri Daerah Istimewa Yogyakarta menilai masih banyak pelaku usaha kecil menengah belum memahami tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015.

"Belum banyak yang mengenal masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), padahal mereka akan menghadapi tantangan sekaligus peluang apabila mereka memahaminya," kata Wakil Ketua Kamar dan Industri (Kadin) DIY Wawan Harmawan di Yogyakarta, Selasa.

Ia berharap Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi daerah ini mengintensifkan pelatihan bagi pelaku usaha kecil dan menengah guna menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Menghadapi tantangan MEA 2015, perlu ada pelatihan-pelatihan bagi pengusaha secara intensif, misalnya dengan menanamkan disiplin kerja dalam membangun usaha," kata dia.

Setelah memahami informasi MEA, menurut dia, pengusaha khususnya pelaku UKM diharapkan mampu mengembangkan inovasi dalam rangka menjawab tantangan tersebut.

"Kreatifitas serta mekanisme pemasaran harus kita ubah. Kalau tidak mau terpuruk ya kita harus melakukan inovasi baru atas produk, kualitas dan desain," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop dan UMKM DIY, Eko Witoyo mengatakan untuk menghadapi tantangan tersebut masyarakat didorong menekuni industri kreatif. Sektor tersebut, menurut dia cukup potensial untuk dipasarkan di tingkat nasional dan internasional.

"Kami menilai rata-rata pelaku UKM telah mampu mengemas hasil produksi dengan baik, meskipun masih memerlukan pembinaan," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement