REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan patung "Suro" (ikan hiu) dan "Boyo" (buaya) atau dikenal sebagai lambang Kota Surabaya di taman kota di kawasan BIC (Busan Indonesian Center), Kota Busan, Korea Selatan, Selasa.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan, peresmian patung yang menandai 20 tahun kerja sama kota kembar kedua kota tersebut dilakukan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wali Kota Busan Hur Nam Sik.
"Monumen suro dan boyo yang kini dipajang di Busan merupakan karya seniman lokal Kota Pahlawan bernama Agung Tato," katanya.
Patung tersebut berbahan perunggu dengan dimensi tinggi 2,6 meter serta diameter lingkaran patung 0,75 meter. Rangkaian vertikal patung itu diletakkan di atas tatakan bundar berdiameter 3 meter.
"Seluruh proses pengerjaan patung itu dilakukan di Surabaya. Setelah jadi baru dikirim ke Busan," ujarnya.
Sementara itu, Kabag Kerjasama Pemkot Surrabaya Ifron Hady Susanto menerangkan, sejak hubungan kerja sama terjalin pada 1994, telah banyak manfaat yang dirasakan. Selama ini, kerja sama terealisasi di berbagai bidang di antaranya budaya, pendidikan, ekonomi hingga fesyen.
"Baik Surabaya dan Busan sama-sama aktif mengirim delegasi seniman secara rutin. Busan tiap tahun selalu mengikuti Cross Culture Festival (CCF) yang diselenggarakan Pemkot Surabaya. Begitu pula Surabaya yang mengirim seniman untuk mengikuti event serupa di Korsel bertajuk Global Gathering," tuturnya.
Di samping itu, untuk sektor pendidikan, Pemkot Surabaya mulai rajin mengirimkan tenaga guru guna belajar di Busan. Tahun lalu, pemkot menugaskan 40 guru dan kepala sekolah untuk studi banding di sekolah-sekolah.
Tahun ini, rencananya 70 tenaga pengajar diberangkatkan dengan misi yang sama. Harapannya, akan ada transfer ilmu sehingga berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan di Surabaya.