REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI -- Kabupaten Wonogiri dikenal daerah produsen kacang mete terkemuka. Memasuki bulan suci Ramadhan, seperti saat ini, petani, pedagang, hingga pengepul, biji mete panen raya. Ini lantaran harganya terus meroket hingga mendekati lebaran.
Awal memasuki bulan Ramadhan, harga kacang mete mulai naik. Harganya terus merangkak. Semakin mendekati perayaan lebaran, harga terus memuncak.
Hasil pantauan di pasaran, Selasa (1/7), saat ini harga satu kilogram mete masak dengan kualitas super Rp 105 ribu. Sedang kualitas biasa Rp 100 ribu per-Kg. Padahal, sebelumnya, masih bertengger padai kisaran Rp 90 ribu, dan Rp 85 ribu per-Kg.
Memang, harga sudah naik sejak sebelum puasa. Dan, harga mete pada saat sekarang merupakan yang paling tinggi selama beberapa tahun belakangan. ''Bahkan, selama saya menjadi pedagang mete sejak lama, baru kali ini mengalami puncak,'' kata Sunarno (57), seorang pedagang mete asal Kecamatan Selogiri, Kabupaten, Selasa (31/6).
Naiknya harga mete, menurut Sunarno, dipicu dua faktor. Pertama, permintaan yang meningkat memasuki puasa dan menjelang lebaran. Dan, faktor kedua, saat ini bukan musim panen mete. Sehingga persediaan mete menjadi tidak seimbang dengan permintaan.
''Saya berani memastikan harga akan terus meningkat mendekati Lebaran. Bahkan, akan bisa mencapai Rp 115 ribu per kilonya,'' katanya.
Pedagang lain, Isnadi (45) membenarkan, harga mete sekarang merupakan tertinggi selama ini. Jika dibandingkan dengan bulan Ramadhan tahun lalu, harga sekarang jauh berada diatasnya. Dimana untuk mete matang kualitas super dihargai Rp 80 ribu hingga Rp 85 ribu/Kg. Saat mendekati Lebaran menjadi Rp 90 ribu, sedang mete mentah dibanderol Rp 75 ribu.
Saat ini, harga memang luar biasa tinggi. ''Tapi, mau bagaimana lagi, kami mengambil dari pengepool maupun petani juga sudah tinggi. Sebab, bukan musim panen mete. Disamping itu, ada tren naik pada sisi permintaan saat Ramadan maupun Lebaran,'' tambahnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
