Selasa 01 Jul 2014 16:33 WIB

Distributor di NTT Diminta Tidak Timbun Sembako

Frans Lebu Raya (tengah)
Foto: Antara
Frans Lebu Raya (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya meminta para distributor untuk tidak menimbun bahan kebutuhan pokok, sehingga tidak terjadi gejolak harga dan inflasi menjelang Bulan Suci Ramadhan 1435 Hijriah (2014).

"Sebagai Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Nusa Tenggara Timur (NTT), saya sudah minta para distributor untuk bisa menahan diri dan tidak mencari keuntungan pribadi menjelang bulan puasa, yang pada gilirannya menyulitkan masyarakat," kata Lebu Raya di Kupang, Selasa.

Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan upaya pemerintah untuk mencegah penimbunan sembako agar tidak menimbulkan gejolak harga dan inflasi, usai menjadi inspektur upacara pada HUT Bhayangkara di Kupang.

Menurut dia, dinas perindustrian dan perdagangan, baik provinsi maupun kabupaten dan kota, juga telah diminta untuk terus-menerus melakukan pemantauan harga bahan kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisional.

Selain itu, pengawasi distributor, yang juga harus diawasi adalah para pedagang di pasar-pasar tradisional yang cenderung menaikan harga barang dengan memanfaatkan momentum bulan suci Ramadhan.

"Barang-barang kebutuhan pokok yang harus selalu terpantau ketersediaannya ada sekitar 19 dari 50 jenis barang kebutuhan pokok setiap hari," ucapnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTT, Bruno Kupok yang dihubungi terpisah mengatakan, menjelang Bulan Suci Ramadhan 2014, persediaan bahan kebutuhan pokok seperti beras masih mencukupi.

"Khusus untuk bahan kebutuhan pokok, kami selalu memantau ketersediaannya yakni ada 19 jenis dengan 50 macam barang yang dilakukan setiap hari. Bahkan semua stok kebutuhan pokok cukup untuk tiga bulan ke depan," tukasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement