Senin 30 Jun 2014 18:01 WIB

29 Kecamatan di Sukabumi Rawan Kekeringan

Memasuki musim kemarau banyak kolam ikan atau tambak dilanda kekeringan di kawasan Marunda, Jakarta Utara, Jumat (9/9). (Republika/Agung Supriyanto)
Memasuki musim kemarau banyak kolam ikan atau tambak dilanda kekeringan di kawasan Marunda, Jakarta Utara, Jumat (9/9). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Sebanyak 29 kecamatan di Kabupaten Sukabumi dinyatakan daerah rawan kekeringan. Pasalnya, daerah tersebut setiap tahunnya mengalami dampak kekeringan pada saat musim kemarau.

"Dari pemetaan di lapangan ada sebanyak 29 kecamatan rawan kekeringan,’’ ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Irwan Fajar kepada Republika, Senin (30/6).

Kebanyakan daerah tersebut berada di wilayah selatan Sukabumi. Di antaranya Kecamatan Tegalbuleud, Sagaranten, Cidolog, dan Curugkembar. Daerah tersebut dinilai rawan mengalami kekeringan pada musim kemarau.

Irwan menuturkan, secara keseluruhan jumlah total kecamatan di Kabupaten Sukabumi sebanyak 47 kecamatan. Sehingga pemantauan tidak hanya dilakukan di daerah rawan saja melainkan ke semua kecamatan.

Menurut Irwan, dampak kekeringan tidak hanya pada areal pertanian yang gagal panen karena kesulitan air. Kekeringan juga berakibat pada kesulitan air bersih untuk warga.

Irwan mengungkapkan, hingga kini BPBD belum menerima adanya laporan kekeringan. Meskipun demikian ia berharap warga dan aparat di daerah bisa segera melaporkan bila terjadi kekeringan di wilayahnya.

Lebih lanjut Irwan menerangkan, BPBD akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam penanganan dampak kekeringan. Misalnya dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (DPTP), Dinas Pengairan dan Sumber Daya Air (PSDA), dan Badan Lingkungan Hidup (BLH).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement