Ahad 29 Jun 2014 00:15 WIB

Malam Pertama Ramadhan di Pamekasan Diwarnai Listrik Padam

Listrik padam (ilustrasi)
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Listrik padam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,PAMEKASAN--Aliran listrik di sebagian wilayah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, pada malam pertama Ramadhan 1435 Hijriah, Sabtu malam, padam, sehingga menyebabkan kegiatan ibadah tadarus Alquran warga terganggu.

Pemadaman aliran listrik pada Sabtu malam itu terjadi di sebagian wilayah Kecamatan Kota Pamekasan, Kecamatan Pademawu dan Kecamatan Galis.

"Tadarus Alquran terpaksa kami hentikan, wong sudah satu jam lebih listrik belum juga nyala kembali," kata Ustat Abdul Qodir, pengelola mushalla di Pademawu, Pamekasan.

Sebanyak 15 orang yang terdiri dari santri dan masyarakat sekitar mushala ini menggelar tadarus Alquran setelah menjalankan ibadah shalat tarawih. Selang setengah jam kemudian, tiba-tiba aliran lsitrik padam, dan hingga pukul 20.40 WIB belum menyala.

Pemadangan listrik pada malam pertama Ramadhan ini juga terjadi di Kecamatan Kadur, sehingga umat Islam yang melaksanakan tadarus Alquran di wilayah itu juga terhenti.

"Tapi sampai saat ini orang tadarus masih menunggu, barangkali listriknya bisa hidup lagi," kata Fauzi, warga Kertagena Tengah, Kecamatan Kadur, kepada Antara pertelepon, Sabtu malam.

Kepala PLN Area Pamekasan Abbas Santoso mengatakan, pihaknya masih memeriksa gangguan jaringan listrik yang menyebab padam itu.

Ia juga mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab padamnya aliran listrik itu, karena petugas masih melakukan pemeriksaan di lapangan.

"Tapi biasanya itu karena layang-layang. Selama ini memang sering terjadi seperti itu," kata Abbas melalui sambungan telepon.

Dijelaskan, layang-layang yang bisa mengganggu aliran listrik adalah layang-layang yang menggunakan lampu. Sehingga apabila layang-layang itu jatuh mengenai kabel listrik yang tidak terbungkus, maka berpotensi memadamkan aliran listrik.

Abbas juga menegaskan pemadaman listrik di sejumlah kecamatan di Pamekasan itu bukan karena unsur kesengajaan seperti tudingan sebagian warga Pamekasan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement