REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Forum Kerukunan Umat Beragama Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau para tokoh agama menjaga kerukunan umat dengan tidak terlibat kampanye hitam menjelang Pemilu Presiden 2014.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DIY, Toha Abdurrahman mengatakan tokoh agama harus lebih mengutamakan kerukunan umat, dari pada terlibat kampanye mendukung salah satu pasangan capres-cawapres.
"Jangan sampai tokoh agama justru masuk dalam pusaran kampanye hitam. Karena kampanye hitam yang melibatkan suku, agama, ras dan
antar golongan (SARA) sangat berpotensi memecah belah umat," katanya, Jumat (27/6).
Menurut dia, tokoh agama justru berkewajiban untuk tetap menjaga kerukunan umat, baik intern maupun antarumat beragama. Ia berharap kampanye capres-cawapres tidak memertentangkan antaragama yang satu dengan yang lainnya.
"Tokoh agama harus menjadi cerminan kerukunan umat. Tidak justru berambisi politik," kata dia.
Ia meminta agar tokoh agama tidak melibatkan materi agama untuk kampanye mendukung salah satu pasangan capres-cawapres.
"Jangan sampai mengisukan persoalan agama untuk kepentingan mendukung capres tertentu," kata dia.
Pengurus FKUB dari Perwakilan Majelis agama Hindu, Ida Bagus Agung mengatakan kampanye hitam dan tindakan saling menghujat bertolak belakang dengan ajaran dari kitab suci Weda.
"Kampanye hitam dan saling menghujat melanggar ajaran agama. Kitab Suci Weda mengajarkan sikap ramah, memupuk persaudaraan, dan memaafkan," kata dia.