REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai mengusulkan agar jalur menuju Kuta, Kabupaten Badung, Bali, tepatnya di Jalan Ngurah Rai tidak melewati jalan di bandara karena membuat kemacetan lalu lintas.
"Kami harapkan jalur ke Kuta tidak melewati bandara, untuk jalan dari 'Haris' itu menjadi satu jalur saja dari utara sehingga beban untuk keberangkatan (penumpang) tak terbebani," kata CO-General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, I Gusti Ngurah Ardita, di Kuta, Kabupaten Badung, Jumat (27/6).
Menurut dia, akibat lalu lintas dua arah menuju Kuta dan bandara menyebabkan kemacetan terutama pada saat musim libur panjang dan akhir tahun. "Jalur menuju bandara itu tergantung ketepatan waktu," ucapnya.
Dia mengungkapkan bahwa usul tersebut muncul setelah melihat kondisi di lapangan serta adanya keluhan kurang nyaman akibat kemacetan di saat waktu tertentu di jalur menuju bandara. Ia menyatakan bahwa pihaknya saat ini masih melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah serta instansi terkait lain.
Apalagi saat ini beberapa bagian di bandara tersebut termasuk terminal keberangkatan domestik saat ini masih dalam tahap konstruksi dan penataan sehingga lalu lintas alat berat dan mobil penjemput dan pengantar penumpang lalu lalang di kawasan itu.
Selain mengusulkan jalur satu arah, AP Ngurah Rai juga telah merancang untuk merekolasi parkir lantai dua khusus sepeda motor yang rencananya di sekitar SPBU bandara mengingat parkir yang ada sudah melebihi kapasitas.