REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mukti mengatakan, Muhammadiyah siap untuk menghadiri sidang isbat yang akan digelar Jumat (27/6). Ia mengatakan telah menugaskan tim untuk menghadiri Sidang Itsbat tersebut.
Sebelumnya, Muhammadiyah telah mengirimkan surat resmi kepada Pemerintah dan pertemuan khusus dengan Menteri Agama (Menag) terkait dengan pandangan dan keyakinan Muhammadiyah mengenai penentuan waktu awal puasa.
Dalam surat tersebut, Muhammadiyah juga memberikan saran-saran perubahan pelaksanaan sidang Itsbat. Jika saran-saran tersebut dipenuhi, kata Abdul Mukti, Muhammadiyah baru akan mengutus wakilnya untuk menghadiri sidang tersebut.
Kelima saran tersebut adalah sidang Itsbat hanya mengundang organisasi/lembaga Islam yang otoritatif dan memiliki kalender/penanggalan tersendiri; Sidang Itsbat dilaksanakan secara tertutup dengan Chat Hill Rules, yaitu perdebatan terbuka yang tidak diliput media dan tidak disampaikan di luar forum.
Sidang tidak dimaksudkan untuk penyeragaman awal atau akhir Ramadhan atau penyamaan sistem kalender; Pemerintah tetap menyampaikan hasil sidang Itsbat dan pendapat organisasi masyarakat (ormas) dan lembaga Islam yang berbeda; Pemerintah tetap mengapresiasi perbedaan dan menjamin keamanan umat Islam untuk beribadan sesuai keyakinannya.
Ia mengatakan persyaratan agar sidang isbat digelar secara tertutup tak lain agar memberikan keleluasaan dalam menyampaikan pendapat. Dari sidang tertutup diharapkan tidak ada penghakiman public terhadap kelompok yang berbeda dengan pemerintah. Dalam sidang Itsbat nantinya, PP Muhammadiyah juga mengharapkan pemerintah hanya menghadirkan orang-orang yang kompeten.
“Sehingga terjadi perdebatan yang sehat.” kata Abdul Mukti dalam short message service (SMS) nya hari ini, Jum’at (27/6).
Menag sendiri belum memberikan jawaban atas surat resmi yang diajukan PP Muhammadiyah tersebut. Namun, masukan dari Muhammadiyah sudah menjadi salah satu pertimbangan dalam pelaksanaan sidang Itsbat tahun ini.
“Menag belum membalas surat dari PP Muhammadiyah. Kami hanya mengetahui dari pemberitaan media massa bahwa sidang Itsbat akan dilaksanakan secara tertutup.” ujar Abdul Mukti.