Kamis 26 Jun 2014 10:27 WIB

Galeri Nasional Pamerkan Karya Maestro Sadali

Pameran Sadali
Foto: [ist]
Pameran Sadali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan lukisan karya sang maestro Ahmad Sadali bersama karya maestro lainnya dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Rabu (25/6) malam.

Kepala Galeri Nasional Indonesia Tubagus Andre Sukmana mengatakan pemeran itu merupakan bagian dari program kegiatan Galeri Nasional Indonesia yang secara khusus menampilkan karya-karya dari para tokoh perintis perkembangan seni rupa di Indonesia.

"Ahmad Sadali dipilih karena salah satu figur seni rupa Indonesia yang mempuyai karakter kuat dengan karya, buah pemikiran, dan penafsiran. Sejak dua tahun kami memprakarsai untuk menampilkan kembali karya-karya para maestro ini dan lainnya," kata dia usai pembukaan pameran.

Tidak hanya Sadali, beberapa karya pelukis lain seperi Bambang Ernawan, Dadang MA, Agung Fitriana, Putut W Widodo, Irman A Rahman, Aco Santoso, Mierza Said. Hardiwirman Saputra, Dewi Setya, Dikdik Sayahdikumullah, Tandya RS dan Handono Hadi juga dipamerkan.

Menurut Tubagus, Ahmad Sadali merupakan sosok maestro yang taat beragama. Dia menciptakan lukisan secara abstrak dengan nafas religi dan makna beragam berdasarkan ilmu yang ditimba dari gurunya di Eropa.

Alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) yang wafat pada 1987 itu, kata Tubagus, bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dibantu pihak ITB beserta keluarga besar Sadali dan Ahmad Nu'man yang juga rekan sang maestro bersepakat menampilkan karya-karyanya lalu membuatkan buku.

Meskipun sulit mengumpulkan informasi, selama dua tahun terakhir tim mencari informasi dan mengali lebih dalam profil tentang Ahmad Sadali dan akhirnya buku ini diterbitkan.

"Bersama Kementerian dan ITB, Galeri Nasional Indonesia berinisiatif menampilkan lebih utuh kepada masyarakat melalui penerbitan buku sekaligus pameran ini," paparnya.

Ia menjelaskan, karyanya merupakan akar dari sejumlah hasil lukisan maestro di Indonesia dengan coretan kuas di atas kanvas yang khas mempunyai arti religi.

"Beliau akar dari maestro, lukisan dulunya hanya pemandangan namun Ahmad Sadali menciptakan frame atau gambar di kanvas secara berbeda," ujarnya.

Sebelumnya, Galeri Nasional Indonesia pernah memamerkan karya maestro Raden Saleh pada 2012, kemudian pada 2013 juga memamerkan karya Sudjono bertajuk Nasionalisme, Persagi dan Kita.

Perwakilan keluarga melaui Ravi Ahmad Salim pada kesempatan itu menuturkan, pameran tersebut sebagai langkah awal untuk menghidupkan kembali warisan Ahmad Sadali khususnya kepada masyarakat Indonesia.

"Lukisan-lukisan ayah saya jelas bukan produk biasa, dalam arti prosesnya melibatkan pengalaman hidup antara lain melahirkan karya-karya berkualitas pada umumnya yaitu penderitaan dan ritual shalat atau puasa sehingga ada rohnya," tuturnya.

Pameran lukisan ini terbuka untuk umum di Galeri Nasional Indonesia jalan Medan Merdeka Timur Jakarta mulai 25 Juni sampai 14 Juli 2014, tidak hanya pemeran kegiatan juga diisi diskusi seni rupa pada 26 Juni 2014 dan Gallery Tour serta Artist Talk pada 5-12 Juli 2014.

Lukisan-lukisan tersebut dikurator oleh Rizki A Zaelani, Asikin Hasan dan Rikrik Kusmara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement