REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Sedikitnya dua penumpang perahu cepat (speedboat) yang tenggelam ,meninggal dalam pelayaran dari Desa Oma, Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah tujuan Tulehu, Pulau Ambon, Selasa pagi, sekitar pukul 08.00 WIT.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, Kifly Wakanno, di Ambon, Selasa siang, mengatakan dua korban meninggal tersebut telah dievakuasi ke Desa Oma.
Dua korban meninggal diidentifikasi Ny Sekawael dan nona Haumahu.
Penumpang armada cepat itu tenggelam di sekitar perairan Batu Kapal akibat diterpa angin kencang dan gelombang tinggi.
"Sayangnya belum ada laporan banyaknya penumpang speedboat tersebut karena pesan singkat (SMS) dari warga desa Haruku, Elia Kesya, hanya menyampaikan armada laut tersebut tenggelam dan korban meninggal dua orang," ujarnya.
Dia mengingatkan, para penyedia maupun pengguna jasa transportasi, baik laut maupun udara, perlu mematuhi peringatan dini dari BMKG.
"Jangan memaksakan diri berlayar sekiranya kondisi cuaca ekstrim. Langkah ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah laut," kata Kifly.
Dia juga mengharapkan para Bupati dan Wali Kota agar mengimbau perusahaan penyedia maupun pengguna jasa transportasi laut untuk memperhatikan perubahan cuaca secara ekstrim sehingga tidak memaksakan diri berlayar.
Dalam kondisi cuaca ekstrim, maka Administrator Pelabuhan (Adpel) Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.
Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan pesawat atau kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan.