REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dampak pemanasan global yang menyebabkan cuaca menjadi tidak menentu disebut menjadi salah satu penyebab turunnya produksi pertanian di Sukabumi. Hal itu diungkapkan Wali Kota Sukabumi M Muraz, di Sukabumi Senin.
"Produksi hasil pertanian di Kota Sukabumi saat ini menurut sekitar dua persen akibat kondisi cuaca yang tidak menentu yang disebabkan oleh pemanasan global seperti intensitas hujan yang sangat tinggi dan ketidak pastian musim hujan dan kemarau," kata dia.
Menurut Muraz penurunan produksi pertanian ini juga disebabkan oleh bencana alam seperti longsor, kekeringan dan banjir. Bencana alam tersebut juga salah satu penyebab atau dampak dari pemanasan global, sehingga akibatnya lahan pertanian banyak rusak yang sudah pasti akan mempengaruhi terhadap produksi hasil pertanian.
Selain itu, pada dekade saat ini yakni kekeringan, banjir dan perubahan pola hujan juga mempengaruhi sektor perikanan, seperti terjadinya kematian masal akibat tidak stabilnya suhu dan unsur kimia yang cepat berubah, sehingga ikan yang dibudidayakan tersebut kesulitan beradaptasi dengan lingkungannya.
Maka dari itu, untuk mengantisipasi dan menangani dampak dari perubahan iklim dan pemanasan global ini diperlukan adanya komitmen dan kerja keras secara profesional dari pemerintah serta seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat. Karena lanjut dia dengan hal ini bisa menjadi pilar dan modal utama yang sangat penting, khususnya dalam mengantisipasi dan menangani dampak dari perubahan iklim tersebut termasuk dalam menjaga, memelihara dan melestarikan lingkungan hidup.
"Upaya dalam melakukan perlindungan dan pengelolaan terhadap lingkungan hidup pemerintah dituntut menyusun program yang prorakyat dan memfasilitasi kebutuhan rakyat. Namun dalam mengimplementasikan program tersebut diperlukan adanya keterlibatan dari seluruh elemen," tambahnya.
Muraz mengatakan lapisan masyarakat juga perlu terus didorong dan diberdayakan khususnya dalam melakukan berbagai upaya untuk menciptakan dan mewujudkan budaya ramah lingkungan atau green life style.
Seperti menghemat penggunaan listrik dan air, menanam serta memelihara pohon, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor serta dalam mengelola sampah menerapkan konsep 3R yakni Reduce, Reuse dan Recycle.