Sabtu 21 Jun 2014 12:47 WIB

Buruh Cimahi Keluhkan Beban Hidup ke JK

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Esthi Maharani
Massa buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) se-Jabodetabek melakukan aksi longmarch saat demo di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Kamis (19/6).  (Republika/Tahta Aidilla)
Massa buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) se-Jabodetabek melakukan aksi longmarch saat demo di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Kamis (19/6). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- calon wakil presiden nomor urut 2 Jusuf Kalla (JK) berkampanye di Kota Cimahi, Jawa Barat. Dihadiri oleh ratusan buruh setempat dari berbagai serikat, JK berjanji akan memasukan kepentingan buruh ke dalam agenda prioritasnya saat terpilih nanti.

Dalam kampanye ini, JK diberondong keluh kesah buruh atas beban hidup mereka. Kebanyakan buruh mengeluhkan biaya hidup yang mahalnya tak sebanding dengan penghasilan mereka.

"Coba saya ingin dengar, mahalnya itu seperti apa ?," kata JK di Lapang Poral, Kota Cimahi Sabtu (21/6).

JK pun mengundang seorang buruh ke atas panggung orasinya.

"Pak gaji kami Rp 2 juta, kebutuhan Rp 5 juta perbulan, untuk makan, ongkos, bayar cicilan, sama bayar utang, ga cukup bapak," kata Anita buruh asal PT Sansan ini.

Menjawab tuntutan ini, JK berjanji akan mengedepankan program kerjanya bersama Jokowi kelak untuk meringankan beban buruh. JK yang berlatar belakang pengusaha ini mengatakan, buruh sebagai mesin industri tak bisa dibiarkan sengsara.

Di matanya, buruh yang nyaman atas kehidupannya akan berpengaruh pada semangat dan etos kerja di lapangan. Untuk itulah, ia yang hadir bersama Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi berjanji akan membuat buruh mencintai pekerjaanya sehingga bersungguh-sungguh dalam bekerja.

"Kalau buruh enak, pengusaha tenang, dengan demikian perusahaan jalan, imbasnya, ada pajak yang bisa masuk ke negara, ujungnya negara bisa berjalan dengan baik," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement