Jumat 20 Jun 2014 19:40 WIB

Realisasi Investasi Kawasan FTZ Batam Merosot

Batam
Foto: Antara
Batam

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Realisasi investasi di Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam pada Mei 2014 merosot dibanding pada Januari-April disebabkan investor masih menunggu pemilihan Presiden usai.

"Kemungkinan investor masih menunggu kondisi politik dan hasil pemilihan Presiden nanti. Mereka masih memilih menahan untuk realisasi," kata Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, Ilham Eka Hartawan di Batam, Jumat.

Ia mengatakan, pada Mei ada tiga perusahaan merealisasikan investasi di Kawasan Pelabuhan dan Perdagangan Bebas Batam dengan nilai 3,2 juta dolar Amerika (AS) yang diperkirakan mampu menyerap 60 tenaga kerja.

Perusahaan tersebut, kata dia, berasal dari Malaysia, Singapura, dan Taiwan dengan bidang usaha jasa reparasi kapal, perdagangan mesin besar, dan ekspor impor.

Sementara itu, pada Januari terdapat 13 perusahaan baru dengan total nilai investasi sebesar USD23,6 juta. Selanjutnya Februari 9 perusahaan baru dengan total nilai investasi sebesar USD20,2 juta.

Negara yang merealisasikan investasi pada Januari dan Februari berasal dari Singapura, Malaysia, Italia, Inggris, Australia, Hongkong, China, India, Selandia Baru, dan Jepang.

Kemudian pada Maret 2014 terdapat 13 perusahaan baru dengan total nilai investasinya sebesar USD111,6 juta.

Pada April terdapat sebanyak 10 perusahaan asing serta gabungan dengan pengusaha dalam negeri merealisasikan investasi baru di kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Batam pada April sebesar USD16,781 juta.

Investasi tersebut berasal dari gabungan perusahaan Singapura dan Indonesia, Malaysia, Amerika, dan Inggris dalam bidang ekspor impor, perkapalan, dan tekstil.

Ia mengatakan dari negara-negara yang berinvestasi masih didominasi kawasan Asia yang memiliki pertumbuhan ekonomi relatif lebih tinggi dibanding kawasan Eropa atau Amerika.

"Kami berharap setelah pemilu nilai relaisasi akan tinggi agar target investasi baru pada 2014 sebesar 350 juta dolar AS tercapai," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement