Jumat 20 Jun 2014 18:45 WIB

Tukang Ojek di Makassar Takut Beraktifitas Pasca Pembacokan

Pembacokan (ilustrasi)
Foto: andikafm.com
Pembacokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Tukang ojek yang selalu keluar mencari penumpang khususnya pada malam hari memilih tidak beraktifitas setelah adanya kejadian pembacokan tukang ojek yang diduga dilakukan geng Kapak 21 di Blok D BTP Makassar, Jumat dini hari.

Ketakutan itu diungkapkan sejumlah warga saat pertemuan dengan Camat Tamalanrea Muhammad Yarman , Kapolsek Tamalanrea Kompol Ahmad Yulius, bersama Danramil, dan Babinsa di Mesjid Nurul Iman Bangkala BTP Blok D, seusai melaksanakan shalat Jumat.

"Kami takut menjadi korban selanjutnya. Kami meminta pihak kepolisian lebih serius memburu para pelaku sehingga kita bisa kembali berakhtifitas seperti biasa," kata salah seorang warga yang juga menghadiri pertemuan tersebut.

Jika kondisi ini tidak segera diselesaikan, maka pendapatan warga akan terganggu. Apalagi ojek merupakan satu-satunya pencaharian warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Alasan yang membuat warga semakin resah karena kelompok penyerang tidak segan-segan untuk mencelakai korban. Warga mendesak pihak kepolisian khususnya Polsek Tamalanrea untuk lebih fokus dalam menangkap para pelaku.

Kapolsek Tamalanrea Kompol Ahmad Yulius, mengatakan pihaknya akan berupaya mengungkap kasus ini sesegera mungkin. Pihaknya saat ini juga sudah mendalami dan memeriksa saksi korban yang sudah melaporkan kejadian tersebut.

"Kami belum bisa memastikan apakah kasus ini ada kaitannya dengan kejadian sebelumnya atau tidak. Kita masih dalam proses pemeriksaan," katanya.

Camat Tamalanrea Muhammad Yarman, berjanji segera memanggil dan memediasi dua kubu yang bertikai demi terjalinnya keamanan dan ketentraman khususnya memasuki bulan Ramadhan.

Pihaknya bersama jajaran kepolisian dan TNI terus berupaya untuk mengakhiri pertikaian yang melibatkan warga BTP dan pihak yang diduga dari geng Kapak 21.

"Kami akan segera menentukan kapan waktu yang tepat. Saya akan berupaya agar bisa dilakukan sesegera mungkin agar warga bisa menjalankan bulan Ramadhan dengan aman," katanya.

Sambil menunggu agenda mediasi, dirinya meminta agar warga tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi. Pihaknya juga berharap agar seluruh warga Bangkala untuk bisa menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang justru dapat memperpanjang masalah.

Dirinya juga akan terus menjalin koordinasi dengan jajaran kepolisian dan TNI untuk terus menjaga situasi agar tetap kondusif.

Mengenai penilaian warga yang menyebut pihak kepolisian dalam hal ini Polsek Tamalanrea terkesan melakukan pembiaran, atau lebih memihak kubu lawan, dirinya meminta warga tetap percaya dengan profesionalitas pihak kepolisian.

Sebelumnya, tukang ojek bernama Daeng Tappo bersama seorang penumpangnya dibacok orang yang diduga dari geng Kapak 21.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement