REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Bupati Minahasa Drs Jantje Wowiling Sajow MSi mengatakan membentuk organisasi Pemuda Lintas Agama (Pelita) Sulawesi Utara (Sulut) sebagai pelopor gerakan masyarakat damai, aman dan nyaman.
"Pelita diharapkan menjadi wadah diskusi dan gerakan sinergitas antar pemimpin umat beragama menuju masyarakat damai, aman dan nyaman," kata Jantje di Manado, Jumat.
Bupati mengharapkan agar Pelita menjadi yang terdepan dalam menyuarakan kesamaan dari berbagai kemajemukan di daerah ini, karena kita semua bersaudara.
Jantje mengatakan, sesuai dengan namanya, maka Pelita harus menjadi terang di setiap saat dan tempat, serta berfungsi memberikan kesejukan dan pencerahan terhadap berbagai konflik terutama dalam hal SARA.
"Jika ada penistaan dalam hal SARA, kita harus berhimpun dan mencari solusi serta bergerak sebagai mediator dan pendamai atas konflik itu" kata mantan Ketua Komisi Remaja Sinode GMIM dua periode ini.
Pemuda sebagai tulang punggung dan obor pembangunan, diharapkan memberikan warna baru bagi daerah Sulut, untuk mendatangkan kesejukan bagi banyak orang.
Pembentukan Pelita Sulut dihadiri Asisten I Drs Denny Mangala MSi, Kadis DPKAP Dra Riany Suwarno, Kabag Kemasyarakatan Widy Rinjani SSos, Kabag Kesra Dra Novarita Supit MSi dan Kabag Humas Protokol Agustivo Tumundo SE MSi telah melakukan dialog keakraban diikuti para tokoh Pelita Sulut diantaranya Ketua Komisi Remaja Sinode Am Pnt Drs Tenny Assa, Wakil Ketua Komisi Remaja Sinode GMIM Pnt Meksi Sahensolar SPi, Ketua Komisi Pemuda KGPM Pnt Steven Lintong.
Ketua PELSIS Sulut Pnt Evans Steven Liow SSos, tokoh pemuda GPdI Pdt Haezar Sumual MTh, tokoh pemuda muslim Muhammad Nur AB, Djoko Sutrisno, Ridwan Olii, Ketua Pemuda Advent Jan Parairaway, dan lainnya Pnt Dr Ir Diana Pioh MSi, Pnt dr Fiona Seilatuw, Pnt Lena Wullur, Pnt Gino Languyu, Pnt Melky Tambariki, Pnt Mariana Siby, Harini Sondakh, Jilly Bella.