REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - PT PLN Distribusi Jawa Tengah dan DIY menyatakan listrik mati pada Jumat (20/6) pagi di kawasan Semarang dikarenakan Interbus Transformer (IBT) 3 yang berada di Ungaran kelebihan beban tegangan. "Seharusnya IBT hanya mampu menampung aliran listrik sebesar 500 MVA tetapi ini berlebihan. Kami belum bisa memastikan berapa tegangan yang ditambahkan," kata Deputi Manager Komunikasi, Humas dan Bina Lingkungan PT PLN Jateng dan DIY Supriyono di Semarang.
Supriyono mewakili PLN meminta maaf kepada semua pelanggan atas ketidaknyamanan tersebut. "Saat ini masih dalam proses perbaikan, harapannya secepat mungkin selesai," ujarnya.
Sejauh ini pihaknya mengaku belum memperoleh keluhan dari para pelanggan baik dari rumah tangga maupun kalangan industri. Meski demikian sudah ada beberapa pelanggan yang menanyakan perihal kondisi tersebut, sejauh ini PLN sudah memberikan alasan terkait matinya listrik.
"Tetapi kami menyadari tentu ini mengganggu operasional dari para pelanggan, yang pasti setengah jam lagi selesai dan listrik kembali menyala," jelasnya.
Matinya listrik tersebut tidak hanya terjadi di wilayah Semarang tetapi juga hingga kawasan pantura dan sekitarnya. Menurutnya situasi yang sama pernah terjadi pada tahun 2013 lalu, namun penyebab listrik mati karena kerusakan mesin IBT.