REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar, Ferry Sofwan Arief mengatakan akan menyiapkan dan memfasilitasi Operasi Pasar Murah (OPM). Yakni, dari 27 kabupaten/kota sudah ada 12 kab kota yang mengajukan.
Menurut Ferry, pelaksanaan OPM ini, rata-rata di pekan kedua dan ketiga bulan ramadhan. Pemprov, menyiapkan anggaran sekitar Rp 10 miliar untuk pelaksanaan OPM Kepokmas ini. Barang-barang kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat akan disubsidi dengan lokasi OPM di titik-titik yang berdekatan langsung dengan masyarakat.
Produk-produknya, kata dia, adalah beras, minyak goreng, telur, dan tahun ini ditambah dengan daging sapi. Karena, Pemprov Jabar ingin menfasilitasi masyarakat.
''Lokasinya yang berdekatan dengan masyarakat, beda dengan operasi beras yang biasanya di pasar-pasar," katanya, Jumat (20/6).
Sasaran penerima produk-produk yang dijual di OPM Kepokmas ini, menurut Ferry adalah rumah tangga miskin. Sistemnya, menggunakan sistem kupon. Nantinya, setiap produk akan disubsidi sekitar 40-50 persen. Misalnya, satu rumah tangga boleh beli beras tiga kilo. Maka, akan diberikan subsidi Rp 5 ribu per kilo. Untuk gula pasir, subsidinya sekitar Rp 7 ribu per kilo, minyak goreng Rp 7 ribu per liter, telur Rp 7 ribu per kilo. Untuk daging sapi, subsidinya sekitar Rp 45 ribu per kilo.
''Jadi fasilitasi kami 40-50 persen dari harga pasaran," katanya.
Operasi pasar murah, kata Ferry, merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemprov untuk mengatasi gejolak harga dan melayani kebutuhan masyarakat. Meski sebetulnya dari sisi stok, persediaan kebutuhan pokok di Jabar dalam posisi aman.