Kamis 19 Jun 2014 08:49 WIB

Asik Nonton Piala Dunia, Pensiunan PNS Dirampok

Rep: Edy Setiyoko/ Red: A.Syalaby Ichsan
Perampokan (ilustrasi)
Perampokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Pelaku tindak kejahatan belakangan kian nekat. Kali ini, Totok Wihartanto (60) warga Perumahan Pondok Mulyo, RT 03, RW I, Kelurahan Gergugung, Klaten Utara, Kabupaten Klaten, menjadi korban perampokan.

Musibah dialami saat korban menyaksikan pertandingan Piala Dunia 2014, Rabu (18/6) dini hari. Kawanan perampok berhasil menggasak uang puluhan juta rupiah, setelah memperdaya korban dengan ancaman senjata api.

Totok menceritakan musibah yang dialami. Saat itu dia tengah tidur-tidur ayam di kursi ruang tamu sembari menyaksikan pertandingan bola. Ia sontak kaget, tiba-tiba kawanan perampok berhasil masuk rumah. Seorang pelaku memukul bagian kepala, dan menodong pucuk pistol kearah jidat.

Peristiwa saat itu terjadi sekitar pukul setengah tiga pagi. ''Ketika ketiduran di kursi, tiba-tiba jidat ditodong dengan pistol. Lalu, muka saya ditutup dengan selimut yang saya kenakan. Kemudian tubuh saya diikat dengan tali rafia, mulai dari jempol kedua tangan, tubuh hingga kaki dengan sangat kencang. Mulut saya juga dibungkam dengan lakban,'' ujarnya.

Saat sebelum dibungkam, Totok sebenarnya berkesempatan  berteriak. Namun, baru teriak lirih malah wajahnya dijotos salah seorang perampok lain. Lalu, mulut dibungkam dengan lakban.

''Saya tidak bisa berkutik. Karena setelah dipukul kepala terasa pusing. Dan, nafas saya sesak, tersendat-sendat. Pelaku perampok yang mengenakan topi dan mulutnya ditutup masker meletakkan parang dileher saya, sembari mengancam. Kalau tak menyerah, pasrah tak bunuh,'' jelas korban yang berstatus pensiunan PNS ini. menceritakan.

Kawanan pelaku menggiring korban ke tempat penyimpangan harta miliknya. Sejumlah barang berharga dan uang tunai dengan nilai puluhan juta rupiah amblas. Barang yang diambil perampok berupa uang tunai Rp 8 juta ditaruh di dalam tas dan dompet. Perhiasan emas milik almarhumah istrinya senilai Rp 25 juta dan surat-surat penting serta barang berharga milik digondhol semua.

Jajaran Satreskrim Polres Klaten langsung melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) setelah menerima laporan kasus ini. Polisi belum menemukan titik terang mengarah pelaku tidak kejahatan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement