REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelabuhan Bakauheni Lampung dan Merak Banten disesaki truk, bus, dan kendaraan pribadi tiga hari terakhir. Kondisi ini, karena peningkatan pengiriman barang jelang Ramadan serta lalu lintas warga dari Sumatera ke Jawa dan sebaliknya saat liburan sekolah, berdasarkan pantauan di Bakauheni, Selasa dini hari hingga Rabu.
Kepadatan kendaraan itu memang belum sampai mengular hingga ke badan jalan pintu masuk pelabuhan penyeberangan ini, namun areal parkir nyaris dipenuhi kendaraan. Areal parkir Pelabuhan Bakauheni bisa menampung sedikitnya 6.000 unit kendaraan berbagai jenis.
"Menjelang Ramadan, pengiriman barang dari Sumatera ke Jawa atau sebaliknya meningkat drastis. Bulan ini juga bertepatan dengan liburan sekolah, sehingga banyak warga yang berliburan di Jawa atau Sumatera," kata Manager Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Heru Purwanto.
Berkaitan itu, ia menyebutkan, pihaknya telah mengoperasikan 27 buah kapal feri rute Merak-Bakauheni.
"Meski demikian, masih terjadi penumpukan. Kami tetap berupaya keras untuk mengatasi penumpukan itu," katanya lagi.
Ia menyebutkan kendaraan penumpang dan truk pengangkut kebutuhan pokok yang diutamakan untuk diseberangkan terlebih dahulu.
Sedangkan di Pelabuhan Merak Banten, kendaraan yang menumpuk umumnya adalah truk barang, namun belum sampai mengular ke badan jalan. Meski demikian, nyaris seluruh areal parkir di Pelabuhan Merak dipenuhi truk barang tujuan Sumatera, dan hanya sebagian kecil kendaraan pribadi.
Pelabuhan Merak dan Bakauheni adalah pelabuhan penyeberangan utama yang menghubungkan Jawa dan Sumatera.
Hampir seluruh komoditas dan barang industri dari Jawa ke Sumatera atau sebaliknya, diangkut melalui kedua pelabuhan penyeberangan di Selat Sunda itu.
Setiap hari sedikitnya 3.000 unit kendaraan, dan puluhan ribu penumpang diseberangkan dari Sumatera ke Jawa atau sebaliknya.