Rabu 18 Jun 2014 14:10 WIB

Pecah Ban Diduga Picu Kecelakaan Bus di Tanjakan Emen

Dua orang petugas melihat bangkai mobil Kijang yang mengalami kecelakaan dengan bus pariwisata di di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (17/6) malam.
Foto: antara
Dua orang petugas melihat bangkai mobil Kijang yang mengalami kecelakaan dengan bus pariwisata di di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (17/6) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polisi menduga kejadian kecelakaan bus pariwisata yang menewaskan delapan penumpangnya di Tanjakan Emen Kabupaten Subang, Selasa (17/6) dipicu pecah ban belakang bagian dalam.

"Diduga ada pecan ban dalam bagian belakang kanan bus, sehingga mengakibatkan bus oleng dan pengemudi tidak bisa mengendalikan laju kendaraan itu sehingga menabrak minibus di depannya yang tengah menanjak," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul di Bandung, Rabu (18/6).

Hasil pemeriksaan, menurut dia kondisi ban belakang kanan bus terihat tipis dan tidak laik jalan. Diduga sebelum kecelakaan terjadi ban belakang pecah sehingga bus yang penuh penumpang itu oleng dan menabrak minibus yang tengah menanjak di tanjakan itu, kemudian masuk ke perkebunan teh.

Kecelakaan lalu lintas yang menimpa bus pariwisata nopol B-7529-XB itu terjadi Selasa sekitar pukul 18.55 WIB di Tanjakan Emen atau Cicenang pada saat bus itu menuju kawasan obyek wisata Ciater.

Akibatnya delapan penumpang meninggal dunia di lokasi kejadian, 13 luka berat dan empat luka ringan. Total penumpang di bus itu sebanyak 54 orang. Bus pariwisata itu mengangkut rombongan pelajar SMA Nurul Huda Cengkareng Jakarta Pusat.

Tanjakan Emen merupakan tanjakan rawan kecelakaan lalu lintas di perbatasan Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat. Kondisinya merupakan turunan tajam dan berkelok-kelok.

Selain itu kawasan itu juga kerap disaput kabut sehingga mengganggu pandangan para pengendara yang melaju di kedua arah, selain itu beberapa bagian jalannya rusak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement