REPUBLIKA.CO.ID, SINGARAJA -- Petani di Desa Bulian, Kabupaten Buleleng, Bali, berhasil "menyulap" ladang kering ilalang menjadi lahan buah naga yang kini ramai dikunjungi wisatawan.
"Dengan kerja keras, kami bisa memanfaatkan 10 hektare lahan kering menjadi lahan subur untuk ditanami buah naga," kata I Wayan Kantra (50), petani buah naga asal Desa Bulian, Rabu.
Desa Bulian selama ini sulit air sehingga ratusan hektare lahan hanya ditumbuhi tanaman liar.
Namun belakangan Desa Bulian sudah berubah oleh hamparan perkebunan buah naga, pohon kayu jati, dan perkebunan lidah buaya.
"Dulu kami sangat prihatin saat melihat ratusan hektare lahan pertanian tidak produktif. Berawal dari keprihatinan itu akhirnya kami menanamkan keyakinan yang tinggi bahwa suatu saat nanti lahan kering ini akan berubah menjadi lahan subur melalui spirit kerja keras," ujanya.
Para petani di Desa Bulian, jelas Kantra, sudah bisa membuat lahan pertanian terpadu dengan peternakan babi dan sapi yang menghasilkan pupuk organik.
Selain buah naga, petani di utara Pulau Bali itu juga menanam kaktus yang bibitnya berasal dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Satu hektare lahan bisa ditanami 1.200 pohon buah naga dan setiap pohon mampu menghasilkan 10 kilogram buah naga yang dipanen pada bulan Juli hingga September.
"Perkebunan buah naga ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan," ujar Kantra menuturkan.