REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO -- Menghadapi bulan puasa dan lebaran, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Banyumas, Jawa Tengah, membentuk Satgas Pengawasan Pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Elpiji. Beranggotakan unsur pemerintah kabupaten (pemkab), Hiswana Migas, dan Pertamina, satgas ini untuk memberikan jaminan agar tidak terjadi kelangkaan BBM dan elpiji selama puasa dan lebaran.
Eks Karesidenan Banyumas meliputi Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Banjarnegara. ''Keberadaan satgas ini nantinya bertugas melakukan pemantauan sekaligus melakukan koordinasi bila terjadi keterlambatan pasokan BBM maupun gas elpiji di wilayah-wilayah tertentu,'' kata Ketua Hiswana Migas Banyumas, Anas Pribadi, Selasa (17/6).
Berdasarkan pemantauan selama Juni dan menjelang Ramadhan ini, kondisi pasokan BBM dan elpiji di empat wilayah kabupaten eks Karesidenan Banyumas, dipastikan tidak ada masalah. Termasuk juga pasokan gas elpiji tabung tga kilogram.
''Pasokan elpiji sejauh ini cukup lancar. Tidak ada kantong-kantong tertentu yang mengalami kelangkaan,'' kata Anas.
Dia menyebutkan, pada masa menjelang Ramadhan seperti sekarang, pasokan gas elpiji memang ditambah oleh Pertamina. Bahkan, selama dua pekan terakhir, pasokan harian elpiji tiga kilogram ditingkatkan 100 persen dari pasokan normal.
''Bila kondisi normal, pasokan gas elpiji tiga kilogram untuk wilayah eks Karesidenan Banyumas sebanyak 35.800 tabung per hari, maka selama dua pekan ini pasokan akan ditambah menjadi dua kali lipatnya,'' kata Anas.
Dengan penambahan itu, maka selama Juni ini penambahan pasokan gas elpiji mencapai rata-rata 12 persen, atau menjadi 36.130 tabung per hari. Sedangkan pada Juli nanti, pasokan akan ditingkatkan lagi menjadi 36.419 tabung per hari.
''Dengan tambahan pasokan ini saya yakin tidak akan ada masalah dalam hal ketersediaan gas elpiji selama bulan puasa hingga lebaran nanti,'' tambah Jati, koordinator bidang Elpiji tiga kilogram Hiswana Migas Banyumas.
Sementara mengenai pasokan BBM, Anas menyebutkan, pada musim arus mudik dan balik lebaran, diperkirakan peningkatan konsumsi mencapai 33 persen per hari dibandingkan kondisi normal. Pertamina juga telah menyatakan kesiapannya untuk menambah pasokan BBM.
''Untuk itu, kita telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi agar pengiriman BBM ke SPBU-SPBU tidak mengalami kendala. Antara lain, dengan menyiapkan lokasi kantong-kantong penyimpanan BBM, di jalur selatan. Dengan demikian, jarak tempuh pengiriman BBM ke lokasi SPBU tidak terlalu,'' jelas Anas.