REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dinas Perindustrian Perdagangan Pasar Pertambangan dan Energi (Disperindagsar Tamben) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, tingkatkan pengawasan jelang puasa dan lebaran. Pengawasan ini, terkait dengan peredaran bahan pokok di tengah-tengah masyarakat. Pasalnya, pada kedua momen itu permintaan akan bahan pokok mengalami peningkatan yang signifikan.
Kepala Disperindagsar Tamben Kabupaten Karawang, M Hanafi, mengatakan, saat ini sudah ada tim khusus yang mengawasi peredaran bahan pokok. Setiap hari mereka turun ke lapangan. Yakni, mengecek harga, kemasan, serta masa kedaluarsa bahan makanan tersebut.
"Sasarannya, yaitu pedagang pasar tradisional, pasar modern, distributor dan agen," ujarnya, kepada Republika, Selasa (17/6).
Bahkan, rencananya Rabu esok (18/6) seluruh distributor dan agen bahan makanan akan dipanggil. Hal itu, guna mengetahui sejauh mana kesiapan mereka dalam mengahadapi bulan puasa dan lebaran.
Pihaknya, tidak ingin saat puasa dan lebaran masyarakat dirugikan, akibat sejumlah bahan pokok mengalami kelangkaan. Karena itu, instansi ini perlu mengetahui mengenai stok bahan makanan yang beredar saat ini.
"Kalau harga naik, itu sudah biasa. Tapi, jangan sampai bahan pokoknya langka," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah lokasi. Kegiatan ini, untuk meminimalisasi bahan pangan yang kemasannya rusak atau sudah kedaluarsa.
Tetapi, untuk sidak ini kegiatannya bisa dilakukan secara spontanitas. Bisa saja besok atau lusa, tim turun ke pasar-pasar atau supermarket.
Guna meminimalisasikan hal-hal yang tak diinginkan, pihaknya menghimbau kepada masyarakat supaya lebih cerdas lagi dalam berbelanja. Jangan sampai gelap mata, semua barang dibeli. Justru, saat momen seperti ini perlu kejelian dalam membeli bahan pokok. Khawatir ada distributor, agen, dan pedagang nakal terhadap barang dagangannya.
"Jadi, kepada masyarakat jangan panik. Berbelanjalah sesuai dengan kebutuhan," ujarnya.
Sementara itu, Kasi Pengawasan Makanan Minuman dan Sediaan Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, M Alwi, mengaku, pihaknya juga akan sidak sebelum memasuki bulan puasa. Sasarannya, pedagang makanan.
"Khawatir, dalam makanan yang dijual pedagang mengandung zat berbahaya," ujarnya.
Bila pihaknya menemukan makanan yang berbahaya, maka akan menyita makanan tersebut. Kemudian, pedagangnya akan diberi teguran. Bahkan, sanksi tegas.
Selain makanan, lanjutnya, yang akan diawasi juga yakni peredaran obat-obatan dan kosmetika. Mengingat, saat bulan puasa dan lebaran akan terjadi peningkatan permintaan. Peningkatan ini, ditenggarai bisa dimanfaatkan pihak tak bertanggungjawab untuk mengedarkan obat atau kosmetik palsu.
"Makanya, kami himbau ke masyarakat untuk lebih waspada lagi," ujarnya.