Selasa 17 Jun 2014 18:49 WIB

Kementerian Harus Beri Sokongan Kuat ke Industri Kereta Api

Rep: C75/ Red: Julkifli Marbun
Ekspor kereta api PT Inka ke Malaysia
Foto: Antara
Ekspor kereta api PT Inka ke Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN- Wakil Ketua MPR, Ahmad Farhan Hamid mengatakan potensi di bidang perkeretaapian harus diberi sokongan kuat oleh kementerian, lembaga dan pihak terkait. Karena produk PT Industri Kereta Api (INKA) akan memberikan rasa bangga bagi bangsa Indonesia.

"Nasional pride itu akan membuat kekuatan nasional bertambah. Dan dari sana, spirit memiliki bangsa ini, spirit menjadi warga negara Indonesia, spirit untuk tetap dalam wadah negeri itu akan menguat. Itu penting," ujar Ahmad Farhan Hamid kepada wartawan seusai acara kunjungan kerja Pimpinan MPR ke PT INKA di Madiun, Jawa Timur, Selasa (17/6).

Ia menuturkan PT INKA mempunyai kemampuan untuk mengadakan alat transportasi. Dibuktikan dengan bisa mengekspor keluar negeri. Akan tetapi, kesempatan mendapatkan pekerjaan di Indonesia juga masih terbatas.

"Contohnya, sudah bisa memproduksi Indobus, Trans Jakarta. Tapi masih ada temen-teman beli bus ke cina. Ini sesuatu yang agak menggelisahkan," katanya.

Menurutnya, hal-hal seperti itu masih harus diperhatikan secara serius. Meski, pihaknya tidak masuk pada wilayah proteksi dan monopoli. Namun, dalam terdapat prinsip di pasal 34 ayat 2 sampai 4 UUD 1945.

Dimana, memang diperkenankan bersaing. Akan tetapi tidak mungkin negara kita tidak melakukan proteksi dalam negeri yang membawa manfaat yang lebih besar.

 

Ahmad mengatakan dalam UUD, MPR tidak boleh mencampuri (kegiatan) sampai tingkat kementerian. Namun, dalam kerja-kerja membangun rasa kebangsaan, pihaknya bisa saja berhubungan dengan siapapun.

"Ini juga bagian dari upaya sosialisasi (acara ke Madiun) empat wawasan kebangsaan. Jadi kita datang untuk mendeteksi persoalan yang dihadapi PT INKA," ungkapnya.

Menurutnya, pada waktunya, pihaknya akan menyampaikan rekomendasi bukan hanya kepada presiden akan tetapi kepada lembaga-lembaga lain. Membahas persoalan bangsa yang perlu ditanggulangi dengan segera.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement