REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto kembali mengungkapkan mengenai potensi kehilangan kekayaan Indonesia yang mencapai Rp 7200 triliun. Ia bertekad untuk bisa mencegah itu setidaknya senilai Rp 1000 triliun.
Prabowo mengungkapkan itu saat menyapa ribuan pendukungnya di Stadion Andi Mattalata, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (17/6). Dengan mencegah kebocoran itu, negara mempunyai dana untuk investasi.
"Kami mempunyai strategi yang namanya strategi dorongan besar. Kami rencanakan dalam lima tahun penghasilan rata-rata Indonesia akan akan naik minimal dua kali lipat," kata dia.
Dengan sistem ekonomi kerakyatan, Prabowo menekankan, ekonomi itu adalah untuk rakyat, bukan sebaliknya. Ia bersama Hatta Rajasa dan koalisi Merah Putih bertekad bisa mensejahterakan rakyatnya. Salah satunya dengan meningkatkan penghasilan.
"Penghasilan seluruh petani Indonesia, semua nelayan Indonesia, penghasilan semua buruh karyawan Indonesia akan kami naikkan," ujar mantan Danjen Kopassus itu.
Bukan hanya itu saja yang menjadi perhatian Prabowo. Ia pun beritikad untuk menaikkan gaji guru, pun dengan para guru honorer. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu pun berjanji akan memerhatikan kesejahteraan para tenaga medis.
"Para dokter, para perawat, para bidan semuanya harus hidup dengan baik. Seluruh rakyat akan kita sejahterakan," kata dia.