REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Aceh menyebutkan masih ada sejumlah jenis jajanan beredar di Kota Banda Aceh dan sekitarnya mengandung borax dan formalin yang berisiko dikonsumsi masyarakat.
"Hasil survei yang kami lakukan masih ada jajanan, termasuk di jual di sekolah ternyata ada mengandung formalin, dan borax," kata Kepala Balai Besar POM Aceh Syamsuliani di Banda Aceh, Senin (16/6).
Jajanan yang mengandung formalin itu ditemukan di dalam bakso dan mie. Sedangkan borax ditemukan dalam tempe dan bakso, katanya didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh Safwan.
Syamsuliani menyebutkan lokasi survei yang dilakukan Balai Besar POM Aceh itu seperti di kawasan Ulee Lhue dan Darussalam (Universitas Syiah Kuala).
"Kami telah melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat agar terus dilakukan pembinaan agar para pedagang tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan di dalam produk jajanan," katanya menambahkan.
Kendati demikian, ia mengatakan tidak menutup kemungkinan pihaknya akan bertindak tegas dengan pemberian sanksi kepada pihak yang dengan sengaja mencampuri produk pangan dengan zat berbahaya seperti formalin dan borax.
"Jika dengan cara pembinaan yang dilakukan tidak memberikan efek jera, maka tidak menutup kemungkinan dengan sanksi tegas seperti banyak disarankan oleh elemen masyarakat," kata dia menambahkan.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahan-bahan yang mengandung zat berbahaya juga masih ditemukan di dalam kosmetik dan beredar di sejumlah daerah di provinsi ujung paling barat Indonesia tersebut.
"Di kosmetik juga banyak mengandung zat berbahaya seperti dari unsur pemutih, dan peredarannya di Aceh masih tergolong tinggi. Kaum wanita sangat berharap agar kulit wajahnya bisa putih, terkadang tidak memikirkan aspek risiko bagi kesehatannya," kata Syamsuliani.